Waketum Gerindra Minta Dugaan Jual Beli Ijazah Bodong Diusut

Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyoroti praktik jual beli ijazah yang kembali terkuak. Diduga, praktik jual beli ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi bodong, melibatkan staf khusus di Kemenristekdikti hingga tim sukses salah satu kubu peserta pilpres 2019.

Ferry mengatakan, terkuaknya kasus jual beli ijazah menunjukkan langkah tegas Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi menutup ratusan perguran tinggi bodong tak memberikan efek jera. Terlebih, saat ada indikasi keterlibatan salah satu staf khusus di Kemenristekdikti dalam praktik haram tersebut.

“Ini memprihatinkan ya, kok masih ada praktek jual beli ijazah. Kemenristekdikti harus lebih berani menindak bila ada ‘orang dalam’ yang terbukti terlibat,” ucap Ferry dalam keterangannya, Selasa (4/12/2018).

Sebelumnya, media Tirto.id melalui laporan berseri yang dilansir 26 November 2018 menyebut masih ada kasus jual beli ijazah di salah satu perguruan tinggi yang melibatkan campur tangan salah satu staf khusus di Kemenristekdikti dan tim sukses salah satu capres peserta pemilu.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini mengatakan, terkuaknya kasus jual beli ijazah bodong telah menciderai dunia pendidikan. Di tengah jargon revolusi mental yang kerap disampaikan Presiden Jokowi kepada menteri, pejabat dan masyarakat, ternyata masih ada pelanggaran serius yang terjadi.

“Bila benar kasus jual beli ijazah ini melibatkan orang kementerian dan tim sukses, ini sangant menghawatirkan. Program revolusi mentalnya gimana? Yang direvolusi mental pejabat-pejabatnya dan pendukungnya dulu, deh,” kata Ferry.

Ferry pun mendesak aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti temuan Tirto. Menurutnya, pembiaran terhadap kasus ini bisa mendegradasi dunia pendidikan di Tanah Air. “Polisi harus jemput bola menyelidiki kasus ini. Jangan sampai nanti masyarakat jadi malas sekolah, jadi malas kuliah. Lha wong ijazah bisa dibeli, kok, ngapain repot-repot kuliah?” kata Ferry.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait