SuaraPantau.com, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, permasalahan anggaran kini menjadi kambing hitam atas gagalnya kinerja pemerintah dalam mendeteksi dini bencana gempa dan tsunami.
Pasalnya, Jokowi juga selalu mengulang pernyataan yaitu perintah kepada BMKG untuk membeli alat deteksi (early warnig system) namun selalu terkendala dengan anggaran.
“Sikap Jokowi yang menyinggung anggaran ini terlihat seolah ingin cuci tangan dan tidak mau disalahkan terkait berbagai kejadian yang terjadi, namun pada kenyataanya justru pemetintah lah yang memotong anggaran tersebut, saya kira ini menandakan pemerintah bukan hanya tidak pernah belajar dari kejadian gempa dan tsunami sebelumnya, tapi pada dasarnya memang tidak ada niatan untuk membuat situasi lebih baik” tutur Jajat.
Jajat menilai, sebagai kepala pemerintahan seharusnya Jokowi terlebih dahulu melalakukan evaluasi menyeluruh. Pasalnya musibah bencana gempa dan tsunami ini terus terjadi sejak beberapa tahun kebelakang.
Jika memang ditemukan kekeliruan dalam pemberian anggaran seharusnya bisa diselesaikan di internal pemerintah bukannya mencari kambing hitam karena bisa saja ke depan hal seperti ini bisa terjadi mengingat beberapa ahli sudah menyatakan struktur tanah kita dikelilingi patahan yang berpotensi terjadi gempa dan tsunami.
“Rakyat sedang berduka akibat bencana, pemerintah harus secepatnya mengendalikan kondisi untuk memulihkan situasi akibat musibah gempa dan tsunami, daripada setiap ada bencana hanya bisa ngeluh karena kurang angaran, lebih baik Jokowi evaluasi kinerja menterinya yang jelas merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini” tutup Jajat.(RN)
Lihat juga video:
https://www.youtube.com/watch?v=N1CPH8GyGsg