Berantas Mafia Impor Pangan, Desak Petani Tebu Blora Saat Dialog dengan Sandiaga

Cawapres RI, Sandiaga Uno dialog dengan petani Blora

SuaraPantau.com, Blora — Anton Sudibyo meminta Sandiaga Salahuddin Uno membuat Undang-undang pangan agar tidak dikendalikan mafia yang selalu beririentasi impor dan mematikan petani Indonesia.

Hal ini dikemukakan Anton di acara dialog dan ramah tamah dengan lima perwakilan desa se Kecamatan Blora di Villa Desa Soko, Jepon, Blora, Jumat (11/1/2019).

Anton yang nerupakan petani tebu juga mememinta ada moratorium impor gula termasuk meminta pencabutan kartu tani yang lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan.

Baca Juga: Program 1000 Ekor Hewan Kurban, Khalwatiyah Sulsel: Terimakasih Pak Sandiaga Uno!

Bacaan Lainnya

“Petani tebu bisa mati dengan mata mendelik pak, kalau impor gula terus dilakukan. Mumpung ada Pak Sandi, saya juga minta pencabutan kartu tani, tambah kuota pupuk bersubsidi dan harga giling tebu di tahun depan dengan sistim beli putus seharga 70 ribu rupiah per kwintal,” papar Anton.

Sandi mengaku dia sudah menandatangani kontrak politik dengan para petani Tebu di Lumajang. Salah satunya adalah stop impor dan memberantas mafianya.

Baca Juga: Sumbangkan Seluruh Gaji ke Baznas, Yusran Sofyan: Sandiaga Sosok Negarawan

“Dalam berbagai kesempatan saya selalu mengatakan stop impor pangan saat petani panen. Pelemahan ekonomi juga akibat impor yang menggila. Seolah Indonesia tidak punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Petani, nelayan mengeluhkan soal impor ini. Keluhan yang sama terus saya peroleh dari seribu titik lebih yang saya datangi di seluruh peosok Indonesia,” terang Sandi.

Menurut Sandi, In Shaa Allah jika 2019 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terpilih menjadi pelayan rakyat, akan mengubah kebiasaan lama ini yakni stop impor dan utang.

“Termasuk memberantas mafia pangam dan impor, dan memenuhi harapan Pak Anton dan seluruh petani dan rakyat Indonesia,” janji Sandi.(RN)

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *