SuaraPantau.com, Jakarta – Klaim prestasi pembangunan infrastruktur era pemerintahan Presiden Jokowi mulai bak ‘Istana Pasir’. Publik terperangah dengan laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program yang dipublikasikan pada Juni 2018.
Direktur Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha turut angkat bicara mengenai hal tersebut.
Menurut Panji, kritik pembangunan infrastruktur era Jokowi dinilai ‘ugal-ugalan’ bukan kali ini saja. Ia menyebut, selama ini, sudah banyak kritik tajam selama ini agar pemerintah memperhatikan kriteria proyek infrastrktur berskala prioritas dengan kriteria dan seleksi yang jelas.
Lanjut Panji, lazimnya dalam sebuah negara mendahulukan proses studi dan analisis bertahap sebelum mengambil keputusan. Terlebih, proyek yang menguras sejumlah besar anggaran negara.
“Era sekarang ini mengalami banyak kemunduran besar, kita lihat selama ini, jika ada kritik terhadap penguasa dengan sigap diberi stempel hoaks. Hal itu, tidak jarang juga terjadi di era kepemimpinan pak Jokowi-JK ini,” tegas Panji dalam keterangan persnya, Jumat (11/1/2019).
Rezim Tunjuk Kegagalan ke SBY
Lebih jauh Panji mengatakan lemahnya leadership rezim saat ini. Alih-alih mempertanggungjawabkan programnya, rezim seolah tidak pernah mencoba menunjukkan itikad baik atas kelemahannya.
Buktinya, kata Panji, saat tengah mendapat kritik dari Bank Dunia, pemerintah justru menyebut gencarnya pembangunan infrastruktur era Jokowi tidak lepas dari peran Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhyono (SBY).
“Ini kan aneh, jika semua yang baik-baik diklaim prestasi pemerintah saat ini. Tapi ketika infrastruktur menuai kritik dan dianggap gagal justru menunjuk kegagalan tersebut berkat pemerintahan sebelumnya. Sampai kapan harus seperti itu?,” tutup Panji.(RN)