SuaraPantau.com – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan kasus teror yang menimpa pimpinan KPK dan terjadi ditahun politik menimbulkan berbagai spekulasi.
Pertama,kaitan dengan agenda KPU yang akan menyelenggarakan debat dengan tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme.
Disisi lain, kata Jajat, perhatian publik kini mengarah kepada kinerja aparat penegak hukum, namun disisi lain bagi petahana dalam mengungkap kasus ini adalah satu keharusan karena dampaknya sangat luas dan menyangkut elektabilitasnya dalam pilpres 2019.
Kedua, minimnya prestasi penegakan dalam mengungkap berbagai kasus teror ini menjadikan publik sanksi akan kinerja aparat kepolisian jika kasus yang menimpa pimpinan KPK ini akan selesai dalam waktu singkat.
Hal ini di tengarai dalam beberapa tahun kebelakang kasus serupa selalu tidak, dengan kondisi saat ini bagi Jokowi sebagai petahana tidak ada pilihan lain selain mendesak Kapolri untuk segera menyelesaikan kasus tersebut.
Lanjut jajat, jika berhasil mengungkap dengan cepat tentu akan menjadi sebuah prestasi, tapi jika sebaliknya harapan untuk Jokowi berkuasa di periode kedua harus terganjal akibat kegagalannya mengurus berbagai permasalahan hukum yang terjadi.
Ketiga, ini yang paling penting yaitu bagaimana rencana kedepan kedua capres ini dalam menyikapi kasus yang serupa.
“Aksi teror meneror ini akan menjadi bom waktu karena bisa menimpa siapa saja, untuk itu dalam debat nanti publik menantikan strategi apa yang akan dipakai kedua capres jika nanti berkuasa, sebagaimana asas hukum yang sering kita dengar “fiat justitia ruat caelum” hendaklah keadilan ditegakan, walaupun langit akan runtuh,” tutup Jajat.(RN)