SUARAPANTAU.COM – Direktur Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk turun tangan mengusut dugaan korupsi pembangunan Light Rapid Trans (LRT).
Menurut Panji, sejumlah temuan anggaran pembangunan megaproyek tersebut dinilai sangat mencurigakan.
“Selain pembangunan tersebut dinilai terlalu mahal di tengah kondisi ekonomi Indonesia saat ini. KPK perlu hadir untuk menjaga kepercayaan publik terhadap komitmen pemberantasan korupsi saat ini,” tegasnya.
Panji menyebutkan, membengkaknya anggaran pembangunan perlu diusut dan dilakukan secara transparan.
Kendati demikian, ditengah bengkaknya anggaran negara untuk membiayai sejumlah megaproyek termasuk LRT. Sejumlah proyek saat ini, disinyalir memiliki kualitas yang rendah.
Hal tersebut, lanjut Panji, bisa dilihat dari banyaknya kecelakaan kerja dair infrastruktur yang sementara dibangun
“Tidaj jalan lain, KPK harus turun tangan mengusut kasus tersebut sekaligus jawaban kepada masyarakat yang selama ini bertanya-tanya mengenai benar tidaknya dugaan selama ini. Apakah benar proyek itu melalui mekanisme yang benar misalnya melalui proses tender terbuka, ataukah penunjukan langsung yang dapat saja menguntungkan konsorsium tertentu,” lanjut Panji.(RN)