SuaraPantau.com, Jakarta – Barisan Orator Masyarakat (BOM) dan Barisan Intelektual Nasionalis (BIN) Kepulauan Buton (KEPTON) yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Buton Barakati lakukan aksi unjuk rasa didepan Istana Negara RI dengan menuntut dan meminta Presiden Joko Widodo agar Tambang Aspal Buton yang dikelolah BUMN saat ini dikembalikan untuk dikelola oleh Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Buton, senin (21/01/2019).
Kepada wartawan SuaraPantau. com, La Ode Muhammad Syai Roziq Arifin menyatakan kedatangannya dari tanah Buton ke Ibu Kota Negara Republik Indonesia (Depan Istana Negara) hanya semata-mata untuk menagih janji Jokowi yang sebelumnya menjanjikan bahwa Tambang Aspal Buton tersebut akan dikembalikan dan sepenuhnya dikelolah oleh Perusahan Daerah (BUMD) Kabupaten Buton.
“kehadiran kami dan teman-teman hari ini dari Tanah Buton ke Ibu Kota Negara ini, hanya semata-mata untuk menagih janji Presiden Joko Widodo untuk memberikan Rekomendasi agar tambang aspal Buton yang dikelolah oleh Perusahaan BUMN dikembalikan agar dikelola sepenuhnya oleh BUMD Kabupaten Buton.” Pungkas Ketua BOM Kepton, LD. Muhammad Syai Roziq Arifin, Jakarta Pusat, Senin, (21/01/2019)
Pasalnya, lanjut Roziq, Ia menilai bahwa selama tambang Aspal Buton yang dikelola oleh BUMN tersebut tidak membuahkan hasil manis untuk dinikmatin masyarakat setempat. Bahkan ironisnya jalan-jalan umum yang ada di Kabupaten Buton saat ini masih banyak yang berlubang dan tak layak pake karena kondisinya yang begitu memprihatinkan.
“Selama tambang aspal buton dikelola oleh BUMN, saya dan teman-teman menilai tidak adanya keberpihakannya kepada kesejahteraan masyarakat setempat. Hasilnya hanya dinikmatin oleh segelintir orang. Hasilnya hanya di ambil oleh negara tetapi daerah yang kami cintai tidak mendapatkan apa-apa, padahal kita ketahui bersama bahwa harusnya dengan kehadiran tambang Aspal tersebut masyarakat setempat juga dapat merasakan hasilnya” ungkapnya
Olehnya, Roziq selaku ketua Barisan Orator Masyarakat Kepulauan Buton memintah agar Presiden Joko Widodo merealisakan janjinya yang sempat ia lontarkan kepada masyarakat Kabupaten Buton kala itu.
“Kami meminta dengan tegas agar janji Joko Widodo ditepatin. Jangan hanya berjanji tetapi tidak ditepatin” tegas Roziq
Selama orasinya dan teman-temannya yang kurang lebih 4 Jam di depan Istana Negara, Roziq dan sejumlah masa Aksi lainnya berharap agar mereka ditemui oleh Presiden Joko Widodo untuk mendiskusikan secara persuasif tuntutan yang mereka suarakan.
Sayangnya, harapan mereka hanya menjadi mimpi semu sebab Presiden Joko Widodo tak kunjung menemui mereka. bahkan mereka mengiris lengan tangan sebelah kirinya sebagai simbol komitmen dan kesungguhan mereka atas tuntutannya sekaligus sebagai bentuk kekesalannya terhadap Presiden Jokowi.
Atas kekecewaannya tersebut, Roziq bersama masa aksi lainnya mengecam Presiden Joko Widodo, bahwa pihaknya akan melakukan aksi besar-besaran dengan jumlah masa yang lebih banyak lagi untuk menagih janji Jokowi.
“Orasi kemanusiaan kami tidak hanya sampai disini. Kami mengecam Presiden Joko Widodo untuk siap-siap menghadapi kami di aksi berikutnya dengan masa yang lebih banyak lagi” kecamnya
Bahkan ia mengaku, pihaknya tidak akan pulang dan pantang menyerah sebelum mereka mengantongi surat Rekomendasi dari Presiden Joko Widodo terkait peralihan pengelolaan Tambang Aspal tersebut dari BUMN ke BUMD.
“Kami hanya membutuhkan itu saja dari pak Presiden, jadi kalau memang Presiden kita merakyat dan peduli terhadap nasip Rakyatnya maka tolong buktikan janjinya.” tandas Roziq. (Sr)