SuaraPantau.com, Jakarta – Direktur Eksekutif IndoData, Danis, mengatakan bahwa bicara toleransi di indonesia sebetulnya sudah menjadi bagian DNA bangsa Indonesia, karena bangsa ini sejak awal sudah terlahir dengan keberagaman, tidak hanya keberagaman suku tetapi juga keberagaman beragama.
Jadi, Kata Danis, bila mana isu SARA acap kali dipunculkan kepermukaan lalu kemudian dipersoalkan maka ada persoalan dalam dinamika perpolitikan kita di indonesia.
“Jadi di indonesia (dari aceh sampai papua) kalau kemudian hari ini isu toleransi mengemuka berarti kemudian ada permasalahan didalam perpolitikan kita.” kata Danis, diacara Diskusi Publik yang digelar oleh Gerakan Aktivis Millenial (GEMA) dengan tema “Meningkatkan Toleransi Masyarakat Dalam Menyongsong Pemilu 2019”. Ciki, Jakarta Pusat, Kamis, (24/01/2019).
Menurut Danis, salah satu sumber menurunnya sikap toleransi berasal dari Isu Agama.
“Dari hasil kemudian yang saya telaah agama menjadi permasalahan yang paling berpengaruh dari menurunnya tingkat toleransi kita di indonesia.” cetus Danis
“Jadi kalau kita telaah lagi, melihat dari hasil-hasil survey ternyata memang agama sangat mempengaruhi meskipun sebelumnya beberapa lembaga survey mengatakan agama tidak berpengaruh tetapi di hasil eksepol ternyata agama sangat berpengaruh.” imbuhnya
Lebih lanjut, Danis mengungkapkan bahwa yang menjadi kekawatiran kita bersama adalah jangan sampai isu SARA ini kemudian dimuncul pada pemilu 2019.
Akan tetapi, kata Danis, Kalo kemudian hari ini kalangan milenial sudah sepakat dan bergerak dengan sebuah gerakan yang pasti untuk mewujudkan negara yang lebih toleran dan anti Hoaks saya kira kehawatiran-kehawatiran publik, kehawatiran-kehawatiran berbagai pengamat terhadap dinamika perpolitikan di indonesia saya kira akan jauh dari yang dikhawatirkan karena kesadaran yang paling penting itu bukan hanya di bangun oleh institusi hukum atau institusi negara tetapi oleh institusi sosial lewat kesadaran politik.
“Pemikiran bisa membakar apa saja, oleh karena itu gerakan sosial harus mampu mengkanalisasi pemikiran-pemikiran yang jahat yang kemudian ingin menciptakan ketidak stabilan politik di indonesia.” pungkas dia
Direktur Eksekutif IndoData itupun berharap agar semua pihak mempersiapkan diri dan bahkan menahan diri dalam menyikapi isu SARA Khususnya bagi perguruan tinggi bahwa perlu untuk mengajarkan kepada para mahasiswa atau siswa-siswinya terkait menjaga sikap toleransi baik dalam berpolitik maupun dalam beragama.
“Institusi pendidikan harus mengajarkan pentingnya toleransi, klaim kebenaran keberagamaan harus kemudian ditempatkan pada tempanya sehingga politik tidak di campuri oleh kepentingan-kepentingan agama yang sesaat.” pungkas Danis
“Anda bisa bayangkan, kalo agama ini hadir hanya untuk menciptakan kehancuran oleh kepentingan politik sesaat.” tutupnya (Sr)