SUARAPANTAU.COM – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, Syahrial mengklarifikasi, PT Tusam Hutani Lestari diambil alih Prabowo Subianto pada saat Indonesia dalam kondisi krisis moneter. Ia menyatakan Prabowo adalah pahlawan.
“Justru menurut saya beliau itu pahlawan. Maaf saya tidak ke sana, kemari. Orang lain membawa (uang) ke luar (negeri) dia justru investasi di situ. Membeli aset-aset lokal,” kata Syahrial kepada wartawan saat ditemui usai mengikuti rapat di, Banda Aceh, Aceh, Rabu (20/2/2019).
Syahrial mengaku tidak mengahui persis Prabowo membeli langsung dengan pihak perusahaan atau lewat BPPN. Status lahan saat itu juga bukan Hak Guna Usaha (HGU) tapi Hak Penguasaan Hutan (HPH).
Baca juga: Hadiri Munas KAHMI di Palu, Menhan Prabowo: HMI Memiliki Peran Besar dalam Sejarah Indonesia
“Pada saat itu mereka punya tunggakan kepada negara atas pinjaman dana reboisasi. Jadi di saat krisis moniter aset-aset utang itu diperhitungkan semua. Jadi perusahaan kala itu mungkin diambil alih oleh Prabowo,”
“Statusnya bukan HGU tapi HPH, dikuasai izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan dan tanaman,” jelasnya.
Perusahaan Tusam Hutani Lestari sudah menanam kayu di sana sejak 1993. Syahrial mengaku belum mengetahui kapan kayu-kayu di sana dapat ditebang mengingat saat ini di Aceh belum ada industri pengolah pinus.
“Yang paling sesuai adalah untuk bahan baku kertas kraf. Saat ini untuk menjalankan roda usaha mereka, baru menyadap getah kebetulan cukup bernilai. Itu yang dijalankan untuk menghidupi perusahaan tersebut,” ungkapnya.