SUARAPANTAU.COM, BANYUWANGI — Susianto Petani Buah Naga curhat, betapa sulitnya sekarang menjadi petani buah berwarna merah itu. Menurutnya harga jualnya sudah tidak masuk akal. Padahal di tahun 2012, harga jualnya masih dikisaran dua belas belas hingga enam belas ribu rupiah.
“Sekarang di tahun 2019, harganya cuma lima ratus rupiah perkilogram. Harganya turun banget. Terakhir saya jual buah naga dua kwintal (200 kg) hanya dapat uang seratus ribu rupiah. Hasilnya saya belikan sarung. Tidak saya pake tapi saya gantung. Tiap malam berdoa dan melihat sarung itu berharap harga buah naga naik kembali ” ucap Susianto kepada Sandiaga Uno saat berdialog dengan petani buah naga di Desa Wringinpitu, Banyuwangi Jatim, Kamis (21/2/2019).
Usai curhat Susianto memberikan sarung yang dibelinya dari hasil penjualan dua kwintal buah Naganya kepada Sandi.
“Saya titipkan sarung ini kepada bapak. Agar jika nanti, In Shaa Allah menjadi wapres, ingat kepada petani buah naga, dan mencari solusinya,” harap Susianto.
Turunnya harga buah naga juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Dulu, lanjut Susianto, di tahun 2012 sulit mencari tenaga kerja, bahkan sampai mengaji orang luar daerah. Tapi sekarang justru sebaliknya, banyak pengangguran akibat jatuhnya harga buah tersebut.
“Semoga Pak Sandi bisa mencari solusi ini. Menstabilkan harga buah naga. Belum.lagi pupuk yang mahal dan jarang. Kalau bisa jangan pupuk yang di subsidi, tapi harga buah naganya,” katanya.
Calon wakil presiden nomor urut 02 ini terenyuh mendengar curhat Susianto dan petani buah naga lainnya. “Saya belum bisa membuat kebijakan sekarang ini. Untuk sementara saya kasih dulu antangin. Biar hilang semua pusingnya,” kata Sandi sambil.mwmbwrikan satu sachet Antangin.
Sandi berjanji akan menstabilkan harga buah naga. “Jadi kita juga akan buat produk olaham dari buah naga. Jus-nya atau dodol.yang sudah Di produksi di sekitar sini. “In Shaa Allah saya bersama Pak Prabowo Subianto akan membuat industri olahan buah naga. Kami juga akan menetapkan harga bawah buah naga,” papar Sandi.
Sandi memberikan sarung dari BHS yang Di desain khusus untuknya kepada Susianto. “Ini saya kasih sarung saya, biar ingat saya berjanji memperbaiki nasib petani juga para pekerja buah naga,” kata Sandi sambil.mwmberikan sarung yang bertuliskan namanya.
Sandi juga melihat langsung perkebunan buah naga dan memetik langsung dari pohonnya. Dan sempat mengaduk dodol.atau jenang yang di masak secara tradisional bersama emak-emak.(RN)