SUARAPANTAU.COM – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berjanji akan merevisi aturan agar guru honorer yang berusia diatas 35 tahun bisa menjadi pegawai negeri sipil.
Janji itu akan direalisasikan apabila dirinya terpilih pada Pilpres 2019. “Salah satu permasalahannya adalah regulasinya. jadi ada yang sudah lewat 35 tahun merasa tidak diperlakukan secara adil.
Nah kita harus lihat ini dari sisi keadilannya,” kata Sandiaga (27/2/2019) lalu.
Aturan yang dimaksud yakni Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017. Pasal 23 PP itu mengatur bahwa usia paling rendah untuk melamar menjadi CPNS paling rendah adalah 18 tahun dan paling tinggi 35 tahun.
“Kan regulasi itu kita bisa sesuaikan agar menghadirkan satu sistem pendidikan yang lebih baik ke depan. Jangan sampai regulasi kita menghambat,” kata Sandi.
Sandiaga menilai aturan yang membatasi hanya sampai 35 tahun itu sangat tidak adil. Guru honorer yang sudah lama mengabdi justru tidak mempunyai kesempatan menjadi PNS dan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.
“Mereka harus dikembalikan rasa keadilannya. Mereka sudah bertahun-tahun ada yang sampai puluhan tahun mengabdi tapi tidak ada peningkatan kesejahteraannya dan peningkatan statusnya. Jadi hampir tiap kunjungan kami lakukan, guru-guru honorer menjerit karena mereka tidak diperlakukan secara adil,” ujarnya.
Padahal, Sandiaga menilai masalah kesejahteraan ini sangat berkaitan dengan kompetensi guru. Jika kesejahteraan belum terpenuhi, akan sulit meningkatkan kualitas dan kompetensi diri.
Hal ini otomatis membuat peningkatan kualitas siswa didik dan kualitas pendidikan secara keseluruhan menjadi tidak maksimal.
“Kuncinya itu sebenarnya adalah kualitas dari guru itu sendiri. Kalau kualitas gurunya baik, mau usianya 40, 45 tahun dia berhak mendapatkan peningkatan kesejahteraan dan status,” kata dia.
Sementara saat ditanya mengenai anggaran yang diperlukan untuk menggaji guru-guru honorer yang diangkat menjadi PNS, Sandiaga mengakui hal ini menjadi tantangan tersendiri.
Namun Sandiaga berjanji ia dan Prabowo Subianto bakal mencari jalan keluarnya apabila nantinya memenangi pilpres 2019. “Tentunya kita harus perhatikan anggarannya,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.(**)