Pembangunan Infrastruktur Harus Ditunjang Dengan Pembangunan SDM

Oleh: Anco

Suarapantau.com – Dalam pembangunan ekonomi, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu aspek penting. Tidak bisa dipungkiri bahwa laju pertumbuhan ekonomi negara kita tidak lepas dari pengaruh infrastruktur yang ada dalam negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ini pada akhirnya juga akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakatnya.

Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa pembangunan dan infrastruktur yang baik di suatu negara akan mampu mendorong peningkatan ekonomi di negara tersebut. Sebab, ketersediaan infrastruktur dapat mempermudah arus perekonomian agar dapat melakukan ekspansi seluas mungkin, mengurangi biaya produksi hingga dapat menimbulkan efek multiplier.

Dalam  hubungan  infrastruktur  dengan  pembangunan  ekonomi,  beberapa  ekonom  juga memberikan  pendapatnya  mengenai  infrastruktur. Hirchman  (1958)  mendefinisikan  infrastruktur sebagai sesuatu yang sangat di butuhkan. Tanpa infrastruktur, kegiatan produksi pada berbagai sektor kegiatan ekonomi (industri) tidak dapat berfungsi.

Bangsa Indonesia merupakan Negara yang begitu luas, bangsa Indonesia diperkirakan memiliki tujuh belas ribu pulau, dengan berbagai kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah. Tentunya dengan wilayah yang begitu luas, maka dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk mengelola Negara dengan sunggu- sungguh. Memang tidak mudah mengelola Negara seluas Indonesia, tetap bangsa kita harus optimis agar kelak menjadi Negara yang maju.

Negara yang maju ditandai dengan pesatnya pembangunan diberbagai sektor baik itu di sektor Ekonomi, politik, Infrastruktur, pendidikan dll. Negara Indonesia yang luas harus ditopang dengan pembangunan insfrstruktur yang memadai untuk menghubungkan akses- akses yang selama ini sulit terjangkau, sebab pembangunan infrastruktur itu akan mempengaruhi peningkatan ekonomi masyarakat mulai dari masyarakat perkotaan sampai kepada pedesaan, kemudian pembengunan infrastruktur bisa menstabilkan harga barang pokok di seluruh wilayah NKRI.

Contohnya di Provinsi Papuas Misalnya sebelum ada jalan trans papua harga barang pokok begitu mahal, harga satu karung beras sekitar Rp.1.000.000, kemudian harga satu sak semen Rp. 500.000. Bukan hanya harga semen dan beras yang mahal, harga barang pokok yang lainpun sama mahalnya. tentunya perbedaan harga barang pokok di papua dan daerah lain sangat jauh, sebab didaerah lain harga beras itu hanya sekutar Rp.300.000. Kemudian ibu-ibu di pelosok Papua tidak bisa menjual hasil pertanian diperkotaan, para mace- macae papua harus berjalan kaki ratusan kilo untuk sampai di kota. Dengan Kondisi demikian maka perputaran ekonomi masyarakat menjadi tersumbat.

Yang mempengaruhi kenaikan harga barang pokok adalah sulitnya jalur transportasi yang menghubungkan antara berbagai kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat, tranportasi yang digunakan pesawat berjenis mini, tentunya pendistribusian barang pokok kekabupaten- kabupaten di Provinsi Papua sangat terbatas ditambah lagi dengan mahalnya biaya transportasi pesawat. Hal inilah yang mempengaruhi mahalnya harga barang pokok di Provinsi Papua. Dengan kondisi demikan maka pemerintah harus memikirkan solusi agar terjadi pemerataan ksejahteraan di seluruh Indonesia.

Langkah yang di tempuh oleh pemerintahan Jokowi- JK sudah tepat dengan menggenjot pembangunan infrastruktur diberbagai sektor. Pemerintahan Jokowi- JK juga tidak hanya fokus membangun infrastruktur di Pulau jawa tetapi pembangunan infrastruktur diwilayah Indonesia bagian timur, contohnya  infrastruktur di Provinsi Papua. Setelah pembangunan infrastruktur di Papua maka harga barang pokok sudah terjangkau, masyarakat juga sudah bisa menjajalkan hasil tani dikota dengan harga yang lebih terjangkau.

Tentunya pembangunan infrastruktur tida cukup, yang harus menjadi skala prioritas adalah pembangunan sumber daya masusia (SDM). Bangsa Indonesia seharusnya menjadikan pembabangunan SDM sebagai prioritas utama. Bangsa yang besar adalah bangsa yang SDM’nya berkualitas. Dalam skala Negara ASEAN kualitas SDM Indonesia masih bertengger pada posisi urutan ke 5, masih kalah jika dibandingkan dengan kualitas SDM Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

Untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia solusinya adalah peningkatan kualitas pendidikan, baik itu pendidikan SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. Anggaran pendidikan harus ditambah dari angka  20% APBN menjadi 25% dengan pengelolaan anggaran yang efektif dan efesien, dengan anggaran yang memadai bisa memperbaiki sektor- sektor pendidikan, baik itu dari peningkatan kualitas guru, pemerataan sarana prasarana pendidikan dan gaji guru yang memadai. Bangsa-bangsa lain seperti Malaysia, Singapore, Jepang dan Negara maju lainya berkembang dengan cepat sebab mereka memprioritaskan pembangunan SDM dengan cara menyediakan pendidikan yang berkualitas.

Memasuki Era refolusi Industri 4.0 bangsa Indonesia harus mempersiapkan SDM yang kompetitif, era refolusi industry di tandai dengan perkembangan IPTEK. Bangsa Indonesia harus mulai berbenah untuk meningkatkan kualitas manusia. “Bangsa kita akan  ketinggalan oleh bangsa- bangsa lain jika SDM masih rendah.”

Tenaga kerja Indonesia belum siap untuk bersaing dengan tenaga kerja asing, akibatnya saat ini bangsa Indonesia kebanjiran tegara asing dari Negara Cina. Ratusan Ribu warga Negara cina sudah memenuhi bumi Indonesia, sementara ratusan ribu masyarakat Indonesia juga masih membutuhkan lapangan pekerjaan, tapi masyarakat local tidak mendapatkan ruang untuk berkerja di Negara sediri, yang memprihatinkan justru pemerintah memberikan ruang kepada tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait