SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menyayangkan kurangya perhatian dari elit politik atas kematian ratusan jiwa sebagai dampak dari sistem pemilu langsung.
Pasalnya, tidak cukup jika para korban sebatas diberikan santunan dan ucapan bela sungkawa, sisi lainnya tentang penegakan hukum harus segera dilakukan dengan menangkap aktor intelektual dari kejadian ini.
“Pak Presiden jangan hanya terlena atas ucapan selamat dan sukses dari para negara sahabat atas suksesnya pelaksanaan pemilu serentak, namun disisi lain malah mengabaikan bencana yang timbul dari kejadian ini yakni ratusan jiwa meninggal tanpa ada tindakan jelas siapa yang harus bertanggung jawab”, tutur Jajat.
Jajat menambahkan, Pemilu dan pilpres 2019 yang telah menimbulakan bencana ini sepatut nya tidak hanya menjadi bahan evaluasi kedepan.
Lebih jauh, kata Jajat, apabila tidak ada tindakan kepastian hukum sulit untuk menjadi efek jera, pemilu dan pilpres adalah ajang pesta rakyat bukan seperti saat ini malah menjadi ajang berkabung nasional.
“Melindungi hak konstitusional dengan menjaga suara rakyat yang telah di salurkan secara langsung merupakan satu keharusan, namun melindungi rakyat dari kegagalan sistem yang diciptakan ini jauh lebih penting karena telah menelan ratusan jiwa meninggal, sekali lagi tanpa adanya pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini maka akan menjadi catatan buruk sejarah demokrasi Indonesia kedepan”, tutup Jajat.(*)