BPI: Rezim Keliru Jika Rekonsiliasi Dimaknai Sebatas Pembagian Kursi Kekuasaan

Kandidat Pilpres 2019 - SUARAPANTAU.COM/Int

SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, ramai diperbincangkan soal rekonsiliasi setelah putusan MK tentang sengketa Pilpres 2019.

Pasalnya, rekonsiliasi yang muncul kepermukaan publik setelah bubarnya koalisi oposisi adalah rekonsiliasi pragmatis yang tidak lain adalah soal pembagian kue kekuasaan semata.

“Setelah dibubarkannya Koalisi Adil Makmur oleh Gerindra kita melihat secara mata telanjang manuver-manuver partai politik eks oposisi agar dapat diterima dalam rumah koalisi Jokowi-Maruf mendatang, dengan dalil bahwa bergabungnya beberapa partai oposisi kedalam pemerintahan Jokowi akan menghasilkan rekonsiliasi terhadap polarisasi kedua kubu pasca pilpres adalah langkah keliru dan hanya untuk kepentingan 5 tahunan”, tutur Panji.

Panji menambahkan, rekonsiliasi pragmatis justru yang diuntungkan hanya lingkaran elit partai politik saja, dan tidak akan menyembuhkan luka polarisasi perbedaan pasca pilpres di lingkaran grassroot.

Bacaan Lainnya

“Pembagian jatah kekuasaan bukan jalan damai setelah setelah adanya konflik dalam pemilu 2019, justru masyarakat akan menilai mana partai ideologis dan mana partai oportunis,” tambah Panji.

Panji menyebutkan, dukungan suara rakyat terhadap partai oposisi dengan mengusung Prabowo-Sandi sangatlah besar dan untuk menghormati suara rakyat tersebut.

Merupakan kewajiban partai-partai oposisi harus berjuang bersama konstituennya untuk mengontrol, kritis dan menolak berbagai kebijakan pemerintah tidak pro rakyat.

Sementara, pihak oportunis seharusnya mereka ingat pesan founding father Soekarno yang menyatakan dalam perjuangan ‘Yang Tidak Murni Terbakar Mati’, bisa saja hal tersebut dimaknai sebagai falsafah perjuangan yakni kesetiaan berjuang bersama-sama rakyat.

“Sekaligus dimaknai hukuman kepada partai-partai oportunis oleh rakyat di berbagai kesempatan pemilu baik pilkada atau pemilu akan datang untuk tidak lagi memilih partai tersebut”, tutup Panji

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *