SUARAPANTAU.COM, JAKARTA -Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, penurunan target pertumbuhan ekonomi dalam periode kedua pemerintahan Jokowi semakin menguatkan signal atas kegagalannya dalam periode 2014-2019 dalam bidang ekonomi.
Pasalnya, pemerintah sebelumnya selalu sesumbar jika target pertumbuhan ekonomi akan meroket hingga 7 persen.
“Tampaknya di periode keduanya nanti Jokowi lebih berfikir realistis dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi diangka 5 persen, meskipun pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi namun secara etikanya ketika pencapain tidak mencapai target adalah bukti sebuah kegagalan, saya kira di periodenya kedua nanti Jokowi perlu mengevaluasi kinerja menteri dalam kabinetnya yang gagal memberikan solusi permasalahan ekonomi” tutur Jajat.
Menurut Jajat, jika Jokowi tidak ingin terus di cap sebagai pemimpin yang gagal mengurus ekonomi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merombak menteri dalam kabinetnya.
Lebih jauh, kata Jajat, pada periode kedua ini Jokowi sudah tidak mempunyai beban politik yang cukup besar, kesempatan ini sebaiknya dimanfaatkan Jokowi dalam menentukan jajaran menteri dalam kabinetnya nanti dan terlepas dari kepentingan politik praktis partai politik pendukungnya dengan memilih kalangan profesional pada bidangnya.
“Kesuksesan Jokowi membangun berbagai infrastruktur selama ini terbukti belum memberikan berdampak yang signifikan dalam perbaikan ekonomi nasional, untuk itu diperlukan evaluasi secara menyeluruh termasuk orang-orang yang selama ini selalu memberikan masukan keliru, namun sekali lagi untuk melakukan itu semua tergantung kepada keberanian Jokowi apakah ingin melakukan perubahan atau tetap berada di zona nyaman bersama orang-orangnya saat ini”, tutup Jajat.(*)