NCID: Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi Akan Perjelas Arah Politik Kedepan

SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, rekonsiliasi politik pasca pemilu dan pilpres 2019 akan sangat menentukan situasi politik kedepan sehingga arahnya menjadi jelas.

Menurut Jajat, kendati nanti ada kesepakatan menjadi oposisi maupun koalisi itu merupakan langkah politik yang tentu dipandang baik oleh partai pendukung masing-masing capres, namun terlebih dahulu rekonsiliasi sebaiknya dapat dilaksanakan sebelum pelantikan pilpres pada oktober nanti.

“Ketegangan politik antar pendukung capres hingga saat ini masih terlanjut, namun justru tanpa arah yang jelas, untuk itulah penting adanya rekonsiliasi dari para tokoh politik yang sebelumnya bersebrangan, saya kira tentu kita semua memahami jika masih ada pendapat dari pihak yang tidak menerima hasil pilpres maupun pemilu 2019, namun sekali lagi saya tegaskan tanpa adanya rekonsiliasi politik hanya memunculkan ketidakjelasan dan situasi ini tentu sangat tidak baik karena akan berdampak luas”, tutur Jajat.

Jajat menambahkan, pengertian yang salah kaprah jika rekonsiliasi politik antara Prabowo dan Jokowi diartikan sebagai pengkhianatan, justru rekonsiliasi adalah langkah awal yang akan memberikan kejelasan langkah politik kedepan.

Bacaan Lainnya

Terkait dengan adanya rumor yang menyebutkan jika kepulangan habib Rizieq merupakan bagian dari rencana rekonsiliasi, saya kira itu sah-sah saja dan tidak perlu dilebih-lebihkan mengingat hal itu juga merupakan bagian dari kepentingan politik.

“Situasi politik saat ini tidak jauh beda dengan yang terjadi pasca pilpres 2014 yang lalu, dimana rekonsiliasi dianggap sesuatu yang janggal, namun pada akhirnya antara Prabowo dan Jokowi tetap bertemu dan mampu meredam situasi politik saat itu yang cukup panas, jika kali ini bisa dilakukan tentu semua pihak harus menghormati apapun keputusan politik keduanya, saya kira melihat karakter pak Prabowo yang selalu memegang teguh ucapannya, kemungkinan besar Gerindra tetap akan menjadi oposisi pemerintah, dan hingga saat ini menjadi oposisi masih merupakan posisi ideal bagi Gerindra”, tutup Jajat.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *