SUARAPANTAU.COM, BANDUNG – Tak banyak yang berani merantau meninggalkan kampung halaman tuk mencoba peruntungan dirantau. Berikut kisah menarik pemuda asal daerah Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan, Sulfian Wanandi yang sukses membangun bisnisnya di Bandung Jawa Barat.
Pria kelahiran 16 Januari 1994 di Takkalala Kecamatan Marioriwawo Soppeng, Sulawesi Selatan ini memiliki terbilang sukses diusia mudanya.
Ia memiliki prinsip hidup “Sipakainga, Sipakatau ,dan sipakalebbi “, dalam bahasa bugis yang artinya saling menghargai dan menghormati terhadap sesama dimanapun berada.
Berasal dari keluarga yang sederhana, anak dari pasangan Husain Wanandi dan Sukmawati berhasil menjadi seorang entrepreneur dan dengan bisnisnya menjadi salah satu Pendistributor Beras Termuda di Bandung.
Bukan hanya itu, Ia pernah mendapatkan penghargaan Enterpreneur Rice Termuda yang memanfaatkan Sosial media dan e-commerce tahun 2017.
Pria lulusan S1 Teknik Elektronika, Universitas Negeri Makassar ini pernah menekuni berbagai bisnis, namun semuanya berakhir dengan kegagalan.
Sulfian mulai mencari uang dengan merantau ke Tanah Jawa. Bahkan pernah menjadi kuli panggul beras untuk menggapai cita-citanya kendati memiliki ijasah S1 namun tak membuatnya berbesar diri alias gengsi karena apa yang dia kerjakan adalah halal.
Dengan keuletannya bekerja diusaha beras, dia dipercaya dan diajarkan berbisnis oleh bosnya dan diangkat menjadi manajer area di kota bandung.
Setelah berjalan beberapa bulan, mulai buka bisnis sendiri dengan nama Ricemill. Bisnis pertamanya ini pernah bekerjasama dengan Kemensos dan omzet tahun pertama pernah mencapai 5M dengan penjualan 500ton beras/bulannya.
Namun bisnisnya ini mengalami beberapa kali kegagalan dan tahun ke-2 berjalannya project tepat 2018, Harus menelan rugi sekitar 2,5M pada saat itu.
Bahkan beberapa rukonya tutup karena tidak ada kiriman barang lagi dari supplier, Modal yang dikumpulkan dari awal usahanya seperti rumah dan mobil harus dijualnya untuk menutupi kerugian perusahaan yang sedang down saat itu.
Sejak kejadian tersebut, Ia kembali mencari kerja serabutan di Jakarta dan hasilnya bisa mengumpulkan uang saat itu 10 juta dan bertekad membangun kembali bisnis berasnya yang sempat fakum beberapa bulan.
Kini usianya yang ke-24, Sulfian mulai aktif sebagai pembicara Literasi Digital Business dan pengenalan bagaimana berInternet sehat dalam bisnis selain itu juga mulai menekuni bisnis berasnya, hingga akhirnya dia berhasil memperbaiki keuangan bisnisnya sendiri yang disebut Ricemill.
Bandung ini dan tembus zona UMKM. Namun bisnis tidak selalu berjalan dengan mulus, beberapa kali juga tertipu dan mengalami kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kini dia juga join membuka bisnis di bidang fashion bersama temannya Waris Sutrisno (founder) dengan nama DH Store di Bandung dan ian sebagai co-founder.
Dia juga mulai memberikan diskusi, sharing session mengenai scale up bisnis serta pengembangan diri, bahkan memberikan seminar-seminar literasi digital business pada beberapa acara di Jakarta, Bandung dan Makassar.