SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta yang dimenangkan oleh Ahmad Riza Patria sisa periode 2017-2022 menjadi catatan tersendiri.
Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi (NCID) Jajat Nurjaman menilai konstalasi politik menjadi gambaran kegagalan komunikasi politik Partai Keadilan Sejahtera.
Jajat menilai terpilihnya Wagub baru mengisi kekosongan yang ditinggalkan Sandiaga Uno sudah lama dinantikan warga DKI Jakarta.
Sekaligus, jadi barometer komunikasi politik Partai Gerindra yang mampu diterima oleh semua kalangan. DKI Jakarta, lanjut Jajat, merupakan daerah strategis mengingat barometer kekuatan politik nasional.
“Dengan adanya kemenangan ini bisa dikatakan cukup memberikan gambaran jika Gerindra berhasil menjadi partai yang bisa diterima setiap kalangan termasuk oleh partai yang berasaskan Islam diluar PKS,” tutur Jajat.
Diketahui pasca pilpres 2019 lalu, hubungan Gerindra dan PKS tidak lagi romantis hingga pada akhirnya berlanjut dalam perebutan jatah wagub DKI Jakarta.
“Melihat secara teknis pemilihannya lebih menekankan kepada hasil lobi-lobi politik, meskipun sebelumnya PKS terlihat sudah cukup intens berkomunikasi dengan Nasdem dan Demokrat namun faktanya hal ini tidak berpengaruh dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI,” lanjut Jajat.
Jajat berpekulasi, patut disimpulkan khusus dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI ini bisa dipastikan PKS ditingggalkan oleh rekan koalisinya sendiri atau memang tidak punya rekan koalisi yang mau menerimanya.
Lebih jauh, kata Jajat, sebagai barometer politik nasional situasi politik di Jakarta akan cukup memberi dampak besar bagi parpol pengusungnya.
Pasalnya, kita ketahui dalam pilkada DKI Jakarta ke belakang tidak hanya ramai diisi oleh tokoh-tokoh politik nasional.
Namun biaya politik yang dikeluarkan juga cukup besar yang tentunya memerlukan kematangan dalam melakukan lobi-lobi politik dengan pihak diluar parpol dengan tujuan untuk dapat membantu menutupi berbagai kebutuhannya.
“Disinilah diperlukan kematangan berpolitik dalam menjalankan perannya terutama dari masing-masing partai pengusung, untuk itu melalui kemenangan Gerindra di DKI ini memberi dampak positif,” tandasnya.
“Tidak hanya diuntungkan secara popularitas namun cukup memberi sinyal jika Gerindra sebagai partai besar telah menjelma menjadi partai yang siap mengakomodir kepentingan semua pihak”, tutup Jajat.(ran)