Stok APD Minim, Serikat Pekerja Afrika Selatan Gugat Pemerintah di Pengadilan

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize

SUARAPANTAU.COM – Serikat Aliansi Pekerja Pendidikan dan Kesehatan Nasional (Nehawu) Afrika Selatan gugat pemerintah buntut kurangnya pasokan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.

Serikat Pekerja juga dalam berbagai unjuk rasa menuntut pemerintah memperhatikan pengadaan APD karena terkait keselamatan mereka saat menangani pasien virus corona.

Serikat pekerja kesehatan Afrika Selatan menggugat pemerintah di pengadilan atas kekecewaan mereka terhadap pasokan APD yang belum terpenuhi hingga saat ini.

Sementara jumlah kasus kian tinggi, membuat para tim medis semakin khawatir akan penularan. Afrika Selatan mengalami peningkatan kasus virus corona.

Hingga Selasa (7/4) tercatat sebanyak 1.749 kasus dan 13 kematian telah tercatat di negara itu.

“Risiko para pekerja terinfeksi virus Covid-19 itu nyata,” ungkap Zola Saphetha, sekretaris jenderal Serikat Aliansi Pekerja Pendidikan dan Kesehatan Nasional (Nehawu) dalam dokumen gugatan pengadilan.

Namun, Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize membantahnya. Ia menyatakan negaranya tidak kekurangan peralatan pelindung. Dia juga minta para pekerja kesehatan menyebutkan di mana terjadi kekurangan itu sehingga pemerintah dapat segera mengirimkannya.

“Tak seorang pun pekerja kesehatan yang dipaksa bekerja jika mereka merasa tidak cukup terlindungi,” ujar Zweli Mkhize, mengutip New York Time, Selasa (7/4).

Banyak dokter membeli peralatan pelindung sendiri karena putus asa mendapat suplai dari pemerintah untuk mencegah infeksi virus corona. Para pejabat di provinsi Gauteng selama akhir pekan meminta donasi publik untuk mendapat ventilator dan masker serta sarung tangan.

Serikat pekerja meminta menteri kesehatan dan tenaga kerja, agar menetapkan aturan untuk perawatan di tengah kondisi kurangnya peralatan pelindung.

“Kegagalan menyediakan panduan untuk mencegah risiko pada pekerja di kondisi itu tak dapat dibenarkan dan tanpa alasan tepat menempatkan para pekerja pada risiko besar dan melanggar hak mereka untuk bekerja dalam lingkungan aman,” ungkap dokumen gugatan itu.

Serikat pekerja mengungkapkan kemarahannya pekan lalu saat beberapa petugas medis terjangkit virus corona di rumah sakit di provinsi KwaZulu-Natal.(*)

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *