DPC Hanura Buteng, Santuni Orang Tua Balita Yang Diduga Ditelantarkan Oleh RSUD

Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Buton Tengah, Djoysman Mahuji (Kiri). Suarapantau.com

*OrSUARAPANTAU.COM, BUTENG – Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Buton Tengah, Djoysman Mahuji bersama  Aktivis asal Baubau menyambangi kediaman Orang tua Almarhumah Selfiana Bayi Tiga Bulan yang diduga ditelantarkan oleh RSUD Buteng.

Dalam kunjungannya tersebut, mereka memberikan bantuan sembako kepihak keluarganya.

“Hari ini saya Mewakili Keluarga Besar DPC Partai Hanura Buton Tengah Bersama Teman-teman Aktivis Mahasiswa asal Baubau mengunjungi Rumah Kediaman ayah dan ibu Almarhumah Silfia dimana tujuan kami bersilaturahmi sekaligus membagi beberapa Paket Sembako karna mereka sementara waktu ini tak boleh beraktifitas dan harus melakukan Isolasi Mandiri dalam Rumah.” Ucap Sek.Hanura, Djoysman kepada Suarapantau.com. Sabtu, (11/4/2020).

“Sedih kalau mendengar cerita dari awal sampai akhir perjalanan si buah hati yang sakit di bawa ke puskesmas hingga dirujuk dan sampai anaknya meregang nyawa di ruang Isolasi RSUD Buteng. kami percaya Tak ada orang Tua yang baru saja kehilangan anak kesayangannya akan berbohong menceritakan perlakuan tidak menyenangkan yang di Lakukan Pihak RSUD atas apa yang mereka alami.” ungkapnya

Bacaan Lainnya

Seperti diberitakan sebelumnya, Selfia merupakan balita umur tiga bulan yang di Rawat di RSUD Buteng yang diduga ditelantarkan hingga meregang nyawa karena alasan bayi tersebut terpapar covid-19.

Dikatakan Djoysman, Balita tersebut adalah pasien rujukan dari Puskesmas Mawasangka yang di duga dirawat tidak sesuai protab oleh pihak RSUD Buteng sebagaimana yang di anjurkan oleh Kemenkes.

“Kami akan melakukan langkah-langkah khusus untuk menyelidiki persoalan ini sampai tuntas atas dugaan pelanggaran kode etik dan kerja tak sesuai protap yang di anjurakan pihak Kementrian Kesehatan dalam penagulangan dan pencegahan covid-19.” tegasnya

Menurut, Djoysman, Karna apa yang di jelaskan Direktur RSUD pada konfrensi Pers di Sekertariat Gugus Tugas Covud-19, Rabu, (8/4) kontradiksi dengan pengakuam pihak keluarga almarhumah silfia.

“Hal ini kami lakukan semata-mata untuk mengungkap ketidak adilan yang di lakukan pihak terkait terhadap warga desa matara atas vonis bayi alfia sehingga bayi tersebut meregang nyawa.”kata dia

“kami juga mendukung penuh atas langkah pembentukan pansus yang akan di lakukan oleh teman-teman DPRD buton tengah untuk menyelidiki kelalaian pihak RSUD buteng sehingga mengorbankan seorang Bayi umur 3 bulan.” tutupnya (SP)

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *