SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Ketua Kaukus Sulawesi Tenggara (Sultra) sekaligus Kepala Bidang Umum dan Operasional Mesjid Agung Sunda Kelapa, La Ode Basir, kembali melakukan aksi kemanusian dengan memberikan bantuan Beasiswa yang diperuntuhkan untuk mahasiswa S1 khsusnya yang kuliah di Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta.
La Ode Basir, lansung menyerahkan uang tunai bantuan beasiswa ke Rektor UIC, Prof. Dr. Husni Umar, didampingi Wakil Rektor I (Bidang Akademik) Dr. Baharuddin, Wakil Rektor II, Dr.H. Farizal Marlius S dan Kepala Keuangan,Yudo Kisworo, MM. di gedung UIC Jakarta, Kamis, (4/6).
Basir mengatakan, bantuan beasiswa pendidikan tersebut diperuntuhkan bagi para mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi.
“Ada kriteria yang diperhatikan, misalkan yang hafiz Qur’an, ada juga yatim piatu, prestasinya akademik bagus, kemudian ada dari keluarga miskin, nah itulah yang kita bantu.” ucap La Ode Basir, saat dihubungi via telepon oleh suarapantau.com, Kamis, (4/6/2020)
La Ode mengungkapkan, bahwa bantuan ini merupakan salah satu program yang ia usulkan ke Ketua Umum DKM Mesjid Agung Sunda Kelapa sekaligus pendiri Bosowa Corp, Aksa Mahmud, sebagai bentuk pertahatiaannya terhadap para mahasiswa yang sedang mengalami kesulitan ekonomi di saat pandemi Covid-19 ini. Kata dia, anggaran tersebut dialokasikan dari Zakat Mal Mesjid Agung kelapa.
“saya salah satu pengurus mesjid agung sunda kelapa yang menyumbang ide dan gagasan, program ini ada di salah satu dari delapan komponen penerima zakat itu, zakat mal. intinya merekalah yang berhaklah.” pungkasnya
Dikatakan La Ode, sebelum anggaran tersebut diserahkan ke pihak Kampus UIC, Ia sudah melakukan survey lokasi dan membuat prasyarat khusus yang harus dipenuhi oleh pihak kampus yang akan mendapatkannya.
Oleh awak Media Suarapantau.com kepada La Ode Basir, Apakah bantuan beasiswa ini hanya diperuntuhkan untuk Mahasiswa asal Indonesia Timur?, namun kata dia, “Kita Melihat dari kondisi kampus, bahwa kira-kira yang banyak mahasiswanya yang ekonomi lemah dimana, kedua, sebelum punya ide ke UIC kan, saya sudah taulah kondisi secara mayoritas disana juga kebanyakan kampus-kampus yang ada di jakarta.” ucapnya dia
“berikutnya mahasiswa dari indonesia timur kan kebanyakan modal nekatlah merantau sehingga saya kesana, tapi kemudian saya kasi prasyarat, silahkan dari mana saja tetapi ternyata data yang diserahkan memang kebanyakan dari sana.” Sambungnya
Ia berharap, dengan kehadiran bantua ini, bukan saja mahasiswanya yang merasa terbantu dikurangi beban ekonominya ditengah pandemi Covid-19 ini, tetapi juga pihak kampus yang mendapatkannya.
Kata dia, Intinya kalau kita membantu mahasiswa yang kesulitan ada dua manfaat yang kita peroleh sebagai penyumbang, Pertama, kepada mahasiswa yang dibantu, itukan merasa tertolong, sehingga anggaran yang terpakai untuk membayar SPP mereka sebelumnya bisa dipake untuk kebutuhan yang lain terlebih dimasa corona seperti ini.
“Katakanlah satu orang kita bantu tiga juta, dua juta setengah, nah uang yang tiga juta atau dua juta setengah itukan bisa di pake untuk kebutuhan yang lain, itu yang pertama.” cetus La ode Basir
lanjut dia, Manfaat yang kedua, setelah kita mebayarkan SPP, SPP itu menjadi penerimaan kampus, dari situ, kampus bisa membayar gaji dosennya atau membiayai pelaksanakan kegiatan lain terkait penyelenggaraan pendidikan.
“Jadi dua manfaatnya, satu membantu mahasiswa, dan yang kedua membantu kampus dalam rangka misalkan mengganji dosennya sehingga sidosen juga terbantukan juga dalam kondisi seperti ini.” Tandasnya
Saat ditanya, bahwa apakah bantuan ini akan ada tahap selanjutnya ? “kita berupaya akan membantu, selama masa pandemi ini, terutama mahasiwa dari daerah, ataupun dari jakarta terutama S1, inikan usaha atau niatanlah gitu, yang kemudian kami turun mencari donatur penyumbang ya kalau kami dapat lagi insyaallah akan selanjutkan.” Kata dia
“Muda-mudahanlah, kita ikhtiar saja untuk kebaikan bersama, saya inikan orang susah, anak kos juga seperti kalian itu, datang kuliah di bandung, dijakarta, dengan modal nekat saja gitu kan, sudah terlalu banyak jugalah Allah memberikan Rezki kepada kita, muda-mudahan dengan niatan ini bermanfaatlah untuk kita, terutama ade-ade kita dari timur yang coba merantau dijakarta.” tutupnya
Untuk diketahui, untuk sementara, mahasiswa yang mendapatkan bantuan beasiswa ditahap pertama ini sebanyak 28, dengan klasifikasi asal daerah yang berbeda-beda, diantaranya, ada yang dari aceh, Jakarta, Sulawesi- Tenggara, Papua dan Maluku. (SP)