SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Oligarki dan dinasti politik masih menjadi tantangan besar bagi demokrasi Indonesia saat ini.
Salah satu aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kritik dominasi politik dinasti dalam berbagai kontestasi demokrasi hingga saat ini.
Ia menilai, politik dinasti membuat orang yang tidak kompeten sekalipun bisa berkuasa.
Baca juga: Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja Ungkap Politik Uang dan SARA Masih Jadi Tantangan Pemilu 2024
“Sebaliknya pun bisa terjadi, dimana orang yang kompeten menjadi tidak dipakai karena alasan bukan keluarga. Di samping itu, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasikan karena pemimpin atau pejabat negara tidak mempunyai kapabilitas dalam menjalankan tugas,” ujar eks pengurus PB IKAMI Sulsel ini, Jumat (4/9/2020).
Lebih jauh, Kahar menegaskan, dinasti politik tidak tepat bagi jalan demokrasi Indonesia.
“Negara Indonesia bukanlah negara dengan sistem pemerintahan monarki yang memilih pemimpin berdasarkan garis keturunan,” tegas alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi ini.(*)