Survei NCID: Keterbatasan APK dan Protokol Covid-19 Sebabkan Elektabilitas Paslon Rendah di Pilgub Sumbar

Ilustrasi Pilkada 2020. ( Foto- SUARAPANTAU.COM/Muhammad Reza )

SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) merilis hasil survei penyebab rendahnya elektabilitas paslon di Pilkada Sumatera Barat (Sumbar).

Direktur Eksekutif NCID, Jajat Nurjaman membeberkan salah satu kendala terbesar yang dihadapi oleh peserta pilkada 2020 adalah keterbatasan akses informasi yang didapatkan masyarakat terhadap kandidat di Pilgub Sumatera Barat.

Selain itu, kata Jajat, pembatasan aktivitas kampanye yang melibatkan massa dengan penerapan protokol kesehatan covid-19.

“Hasil survei yang dilakukan NCID terkait dengan tingkat popularitas kandidat pilgub Sumatera Barat 2020 menghasilkan Mulyadi-Ali Mukhni 76,42 persen, Nasrul Abit-Indra Catri 42,60 persen, Mahyeldi-Audy 40,16 persen dan Fakhrizal-Genius Umar 34,7 persen dan sisanya menjawab tidak tahu,” terang Jajat, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Kamis (5/11/2020).

Bacaan Lainnya

Dominasi tingkat popularitas oleh Paslon Mulyadi-Ali Mukhni disebabkan masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi kandidat Pilgub Sumatera Barat dengan melihat sebaran Alat Peraga Kampanye (APK) milik Paslon Mulyadi-Ali Mukhni lebih mendominasi dibanding 3 paslon lainnya.

Sementara itu menurut Jajat terjadi perubahan drastis dalam raihan tingkat elektabilitas pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang hanya mencapai 18,37 persen, disusul pasangan Nasrul Abit-Indra Catri 12,29 persen.

Sementara itu pasangan Mahyeldi-Audy berada di urutan ketiga dengan hasil 10,72 persen dan terakhir pasangan Fakhrizal-Genius Umar 6,66 persen sementara sisanya menjawab rahasia dan masih belum menentukan pilihan.

Lebih jauh, kata Jajat, tingkat elektabilitas kandidat paslon Pilgub Sumatera Barat menghadapi kendala yang sama yakni masih minimnya informasi yang didapatkan masyarakat terutama tentang visi misi para kandidat.

Serta akibat keterbatasan penyebaran APK dan terbatasnya ruang sosialisasi bagi para kandidat yang diharuskan mengedepankan protokol covid-19.

“Survei dilakukan pada 27-29 Oktober 2020 dengan metode survei menggunakan multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 1200 responden di 19 kabupaten Sumatera Barat dengan margin of error 2,7 persen,” ungkapnya.(Suriadin)

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *