SUARAPANTAU.COM, MAKASSAR – Ketua DPC Partai Demokrat Kota Makassar, Adi Rasyid Ali merasa berang dengan isu kudeta yang dialamatkan kepada Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
ARA akronim nama Wakil ketua DPRD Makassar itu mengatakan isu kudeta yang beredar di pusat memang bukan barang baru, tapi barang lama yang sudah dikerja oleh orang-orang yang pernah menjadi kader Demokrat.
“Ini juga salah satu upaya menggembosi partai Demokrat, karena selama ini hasil survei terakhir Demokrat berada di posisi ketiga secara nasional, ini membuat beberapa yang lain menjadi panik sehingga Demokrat harus digembosi dengan cara yang sekarang kita dengar, jadi seperti itu polanya,” ujar ARA, Selasa (2/2/2021).
Legislator Makassar tiga periode itu menilai, ada pihak yang memanfaatkan kisruhnya tubuh partai Demokrat menjelang musyawarah daerah (Musda) di seluruh Indonesia.
“Ini sangat berdekatan dengan momentum musda di seluruh Indonesia termasuk Sulsel, ini juga menjadi bagian dari konsolidasi ada saling memanfaatkan yang ingin maju sebagai ketua di musda Demokrat dan juga pelaku eksternal yang pernah berdemokrat ikut bermain dan bekerjasama,” ungkapnya.
ARA juga mengingatkan kepada para kader dan pengurus di DPP Demokrat untuk berhati-hati. Sebab, ia menduga ada informan dari eks kader Demokrat yang memperkeruh internal partai berlambang segitiga mercy itu.
“Saya kira demokrat sudah terlalu lama dikerjai yah, dan memang selama ini Demokrat tetap konsisten bagaimana peran di DPR, mungkin itu yang membuat sedikit mengganggu jadi memang akan selalu diganggu, sampai kapanpun Demorkat selalu diganggu,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata ARA, partai Demokrat di kota Makassar tetap harga mati untuk AHY. Pihaknya memang sudah konsolidasi dan menyampaikan surat dukungan harga mati untuk putra Presiden Indonesia ke-6 itu, begitupun dengan Demokrat Sulsel.
“Ini juga ujian kepada ketum AHY yang masih muda memimpin partai sebesar ini, kalau AHY bisa lepas dari ujian ini maka ketokohannya tidak bisa diragukan lagi, jadi memang ada someone lah yang tidak ingin demorkat eksis,” tutupnya. (Nas)