SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah se Indonesia (Imadiklus Indonesia), Ismail Mahmud mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang baru saja meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan 1 pada Selasa, 9 Februari 2021.
Ismail Mahmud, menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan inovasi atau terobosan untuk membantu guru mewujudkan suasana belajar yang baik ditengah virus corona.
“Saya sangat apresiasi langkah ini dan tentunya mengajak seluruh mahasiswa untuk terlibat langsung. Ini merupakan inovasi dan terobosan mewujudkan suasana belajar yang baru bagi peserta didik apalagi ditengah virus Corona karena kita semua tahu bahwa teknologi tidak akan bisa menggantikan peran guru dalam mendidik. selain itu, membantu para guru guru kita,” Ungkap Ismail.
lebih lanjut dikatakan, bahwa pihaknya juga tahun lalu sudah mengirim surat resmi kepada Mendikbud agar mahasiswa dijadikan relawan pengajar saat awal Virus Corona.
“Sebenarnya pada tanggal 13 April 2020 lalu saya secara resmi menyurat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang isi surat saya memohon agar mahasiswa dijadikan relawan pengajar ditengah virus Corona, surat yang saya ajukan saat di cek pada laman persuratan Kemdikbud tertahan sampai di Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan pada tanggal 18 April 2020 lalu. Meski sebenarnya dari awal ini harus dilakukan tapi alhamdulillah hari ini saya sangat bersyukur karena Kemendikbud RI memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdi di daerah 3t melalui program kampus mengajar,” Ungkap salah satu Wisudawan terbaik Universitas Negeri Makassar tersebut.
Ismail Mahmud juga dikenal aktif memperjuangkan kualitas pendidikan di daerahnya, sehingga sering melakukan pengabdian di beberapa sekolah-sekolah terpencil yang ada di Sulawesi Selatan bersama teman temannya.
sebelumnya dalam peluncuran Kampus Mengajar 2021 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menantang para mahasiswa magang mengajar melalui program ini.
“Bagi mahasiswa yang berpartisipasi di dalam acara ini, saya berharap bisa mengajar adik-adik Sekolah Dasar (SD) selama 12 minggu di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar),” ujarnya.
Nadiem mengatakan, selama ini ada sekitar 67 juta siswa yang terpaksa belajar di rumah akibat pandemi Covid 19. Apalagi, banyak orangtua yang terpaksa beradaptasi dengan sistem pendidikan selama Covid 19.
Untuk itu, dengan dibukanya Kampus Mengajar Angakatan 1 tahun 2021 yang bekerja sama dengan LPDP, hal ini bisa menjadi realisasi dan implementasi Kampus Merdeka.