SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo bertemu dengan sejumlah organisasi sayap kepemudaan Syarikat Islam, Kamis (11/2/2021).
Diantaranya, Pertahanan Ideologi Pancasila (PERISAI), Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI), dan Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI).
Informasi yang dihimpun, dalam pertemuan tersebut, membahas sejumlah fenomena sosial yang sedang terjadi di Indonesia.
Salah satunya yang mendapat perhatian adalah menguatnya politik identitas dalam diskursus politik Indonesia yang semakin mengkhawatirkan dengan hadirnya para pendengung atau buzzer di ruang publik.
Salah satu yang ikut dalam pertemuan tersebut, Chandra Halim menilai merebaknya buzzer berpotensi menyebarkan narasi yang mengarah pada perpecahan.
“Kehadiran buzzer diruang-ruang publik dengan narasi adu domba dan pecah belah sudah sangat mengkhawatirkan. Kedua kelompok politik sama-sama menggunakan buzzer untuk menjaga kepentingannya. Seringkali buzzer ini menyebarkan berita bohong dan Hoax,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi (11/2/2021).
Sementara itu, Romo Benny menyebut peran buzzer yang digunakan untuk menyerang lawan politik sudah menjadi kelompok industri pihak tertentu.
Menurutnya, oknum buzzer yang digunakan pihak-pihak yang berseteru dalam politik harus diakhiri karena bisa menimbulkan masalah yang lebih besar.
“Buzzer ini tidak boleh terus menerus dibiarkan menyemai kebohongan dengan menggunakan ruang publik seperti media sosial. Kita tidak boleh diam harus berani mengatakan siapa saja yang menggunakan jasa buzzer harus Stop, berhenti. Kalo kita diam sama saja kita membiarkan NKRI terpecah belah. Bisa bubar negara ini,” tutur Benny.
Senada dengan Benny Susetyo, Ketua Umum PB SEMMI, Bintang Wahyu Saputra menilai ruang publik harus diluruskan dan dibersihkan dari fenomena buzzer. Hadirnya buzzer disinyalir kerap menebar berita tidak benar atau hoax.
Lebih jauh, Bintang mengakui pihaknya tengah menggagas Relawan Muda Pancasila sebagai solusi kehidupan berbangsa termasuk menghindari fenomena buzzer.
“Relawan Pancasila Muda, terdiri dari orang – orang muda yang sudah dibekali dengan pengetahuan tentang Pancasila secara komprehensif. Tugas mereka melakukan sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada semua masyarakat dari semua lapisan dengan berbagai latar belakang sosial,” ungkapnya.
Relawan Pancasila terdiri dari sejumlah ormas diantaranya, GAMKI, Pemuda Katolik, Peradah, Gemaku, Gemabudhi, IPTI, Perisai, SESMI, SEMMI.(*/rls)