SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Hasan Basri Baso, lahir di Kabupaten Luwu, 14 Februari 1987. Hasan merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki Himpunan Mahasiswa Islam yang kini menjadi kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Makassar Periode 2015-2016 itu menjadi salah satu kandidat ketua umum di perhelatan kongres PB HMI. Dirinya tampil dengan tag line ENERGI HMI dengan visi ENERGI HMI UNTUK INDONESIA EMAS.
Tagline Energi HMI dengan visi Gagasan HMI Menuju Indonesia Emas menjadi dasar bagi Hasan Basri mengikuti Kongres yang akan dilaksanakan pada Maret mendatang di Surabaya, Jawa Timur.
Alumni Teknik Elektronika Komunikasi FT-UNM ini menjelaskan, HMI telah melahirkan gagasan besar dan kitab perjuangan organisasi yang dikenal dengan nama Nilai Dasar Perjuangan (NDP).
“Kitab perjuangan yang menjadi rool perjuangan organisasi ini terlahir dari buah pemikiran yang digagas tokoh cendikiawan muslim Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam selama dua periodeisasi kepengurusan yakni Prof. Dr. Nurkholis Madjid,” ujar Hasan yang saat ini menjabat sebagai Wasekjen PSDA PB HMI.
Hingga kini, jelas Hasan, NDP HMI masih menjadi pondasi dasar dari arah gerak organisasi dan menjadi sebuah kemestian bagi kader Himpunan Mahasiswa Islam dalam implementasi nilai – nilai kekaderannya.
Namun, kebesaran nama dan kejayaan Himpunan Mahasiswa Islam tersebut seolah menjadi boomerang tersendiri bagi kader HMI dewasa ini. Hal ini tidak terlepas dari degradasi dan kemerosotan kader Himpunan Mahasiswa Islam serta hanya menjadikan kebesaran nama dan kejayaan organisasi sebatas nostalgia belaka.
“Himpunan Mahasiswa Islam yang dulunya menjadi patron dalam setiap gerakan kemahasiswaan, kini seolah mati suri dan bahkan hampir berada pada fase kepunahan eksistensi,” ujarnya.
Menurutnya, dari berbagai problematika yang melanda internal HMI, dibutuhkan gagasan yang solutif untuk memecahkan permasalahan tersebut. Gagasan akan mengembalikan kittah HMI membutuhkan spirit dan daya juang dari setiap kader sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap kondisi organisasi ini.
“Spirit dan daya juang inilah yang kemudian melahirkan sebuah ide dan pemikiran untuk menyatukan semua elemen yang terhimpun dalam organisasi ini dalam konsepsi ENERGI HMI. Gerakan ENERGI HMI ini tentunya menjadi kerangka logis dalam mengembalikan posisi HMI sebagai organisasi keummatan dan kebangsaan,”terangnya.
Kembalinya HMI pada khittahnya, jelas Founder DEM Makassar ini, menjadikan ENERGI HMI sebagai kerangka logis dalam menyelesaikan berbagai dinamika organisasi.
“Maka, kedepannya HMI akan lebih fokus dan terlibat aktif dalam menyampaikan gagasan dan atau ide pemikiran terhadap bangsa Indonesia dalam upaya menghadapi berbagai problematika dan menghadirkan warna tersendiri dalam dinamika kebangsaan yang terkonstruk demi mewujudkan cita – cita para pendiri bangsa,” terangnya.
Salah satu langkah yang akan dilakukan saat menjabat sebagai Ketua Umum PB HMI, Hasan akan memodernisasi perkaderan Himpunan Mahasiswa Islam berbasis digital dengan tetap mempertahankan kultur perkaderan organisasi.
Selain itu, memperkuat position NDP HMI sebagai kitab perjuangan organisasi. Memperkuat pendataan kader HMI berbasis digital baik yang masih aktif sebagai anggota HMI maupun yang telah menjadi bagian dari Alumni HMI sebagai langkah penerapan generasi 4.0.
Melaksanakan seminar dan dialog – dialog kebangsaan dan keummatan sebagai perwujudan dari HMI sebagai organisasi ummat dan bangsa.
“Salah satu program kita yakni melaksanakan pelatihan yang sifatnya inovatif dalam rangka pemanfataan Bonus Demografi sebagai bagian dari sumbangsih organisasi dalam kemajuan bangsa Indonesia dan masih banyak lagi,”paparnya.(*)