SUARAPANTAU.COM, PONTIANAK – Sejumlah kader Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Barat menyambangi Polda Kalbar untuk mepertanyakan perkembangan kasus hoaks yang dilaporkan beberapa waktu lalu, Jumat (28/5/2021).
Disinyalir, beberapa waktu lalu beredar berita yang diduga hoaks dan menyeret nama salah satu kader Gerindra sebagai korban.
Adapun kader Gerindra yang menyambangi Polda Kalbar terdiri dari H. Syarif Ishak Ali Almutahar, S.Sos, M.Si , Ir.H. Syuriansyah dan Yuliana SPd.
Sejumlah kader Partai Gerindra yang juga merupakan Anggota DPRD Provinsi Kalbar tersebut, untuk mempertanyakan sejauh mana laporan pengaduan dugaan berita hoaks yang mencemarkan nama baik salah satu kader Partai Gerindra.
Sebelumnya sempat viral munculnya berita yang menyebut adanya dugaan korupsi dalam bisnis BBM. Dalam isi berita tersebut “menyeret” nama petinggi partai Gerindra Kalbar.
Yuliana usai menemui petugas kepolisian Polda Kalbar, menjawab pertanyaan wartawan membenarkan bahwa pihaknya telah melaporkan seseorang dengan aduan pencemaran nama baik partai.
Menurut Yuliana selaku anggota DPRD Provinsi Kalbar, pengaduan mereka telah diterima pihak kepolisian dan tengah dalam tahap proses penyelidikan.
“Polisi akan minta penjelasan dari ahli bahasa, ahli pidana dan ahli ITE”, ungkap Yuliana.
Yuliana menambahkan akan menunggu proses hukum dari kepolisian. “Sebab kami pengurus partai merasa nama baik partai kami dicemarkan dengan berita hoaks”, pungkasnya.
“Jangan membawa bawa nama partailah, kalaupun ada laporan atau berita itu adalah perbuatan person bukan perbuatan partai, kami para pengurus dan anggota Gerindra Kalbar tidak terima atas berita hoax tersebut”, tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Kalbar, Yuliansyah kepada wartawan yang menghubunginya membenarkan adanya laporan terhadap pembuat berita hoaks tersebut. “Kami masih menunggu proses hukum dari pihak kepolisian”, ungkapnya.
Yuliansyah menekankan, bahwa direktur perusahaan tersebut adalah saudara Beni. “Jadi tak ada sangkut pautnya dengan saya. Sebab saya hanya sebagai komisaris dari perusahaan tersebut”, jelasnya lagi.
Dia meyakini persoalan ini sudah berbau politik, sebab sudah membawa-bawa nama partai. “Saya mengharapkan dengan laporan polisi ini masalahnya biar jelas terang benderang”, tandasnya.
(Budiman)