SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Forum Pemuda Kaltim menggelar diskusi via webinar dengan tema “Menanti Perbaikan Pendidikan, Pariwisata dan Ekonomi Kalimantan Timur Pasca Pandemi” yang dihadiri 51 orang pemuda dari beberapa OKP, Ormas, Tenaga Pendidik, Organisasi Daerah serta banyak unsur stakeholder yang antusias dalam diskusi, Rabu (1/9/2021) kemarin.
Diskusi ini melibatkan penyaji dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Partai Golkar, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP serta para penanggap dari Pemuda Kaltim yang sekarang di berbagai lintas organisasi nasional.
Diantaranya, Fadly Idris (Kebijakan Publik PP KAMMI 2019-2021), Panji Sukma Nugraha (Bendahara Umum PB PMII 2021-2024), Abdul Muis (Wasekjen PB HMI 2021-2023), Michael Anggi (Sekertaris Umum PP GMKI 2020-2022), Ariyansah NK (Ketua Bidang Media dan Propaganda DPP GMNI 2019-2022), Mikael Masi sarwaji (PP PMKRI Ketua lembaga ekonomi dan kesejahteraan Rakyat 2020-2022), dan dipandu oleh moderator Hana Parhana (Aktifis Sosial/PB PMII 2017).
Fadly Idris mewakili forum pemuda kaltim memberikan sambutan tentang pentingnya kolaborasi pusat dan daerah untuk mengembangkan Kalimantan timur agar program yang dikerjakan bisa lebih optimal.
“Konektivitas dan Sinergisitas antar Pemuda Anggota Legislatif dan Eksekutif serta antara pusat dan daerah harus diperkuat agar Kaltim dapat melakukan perbaikan secara cepat dan bisa berkolaborasi agar Kaltim mendapatkan percepatan dalam pembangunan dan jatah lebih baik dalam penyaluran program dari pusat,” ujar Fadly membuka acara forum pemuda kaltim.
Wakil ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian yang hadir sebagai penyaji banyak menyampaikan data terkait pendidikan dan pariwisata selama webinar dan mempertegas pentingnya kolaborasi semua pihak untuk membangun Kalimantan Timur.
“Saya selalu bergerak dan berkomunisi dengan Kepala Sekolah, Kepala Dinas dan Kepala daerah untuk terus membantu pendidikan kaltim, kita tidak boleh berkecil hati dengan SDM kita, tetapi kita harus terus bergerak agar kaltim mendapatkan prioritas pembangunan Pendidikan dan Pariwisata bahkan kita sudah berupaya mendatangkan dirjen dan menteri ke Kalimantan Timur untuk melihat kondisi kaltim secara utuh,” tutur Hetifah.
Sementara itu, Panji Sukma Nugraha sebagai penanggap pertama Data merupakan hal penting dari Kalimantan Timur yang harus dipaparkan sehingga pusat akan lebih memperhatikan daerah yang memberikan data yang valid berdasarkan kebutuhan daerahnya.
“Kita harus mendorong dan melengkapi data di Kalimantan Timur agar pengajuan bantuan dari pusat bisa tepat sasar ke kaltim melalui persoalan apa dan bagaimana solusinya, kita harus mendorong instansi di Kalimantan Timur agar memperkuat data yang dibutuhkan,” pungkas panji.
Diacara yang sama, Abdul Muis menambahkan pindahnya Ibu Kota Ke Kalimantan Timur merupakan keharusan SDM kaltim dalam berjuang untuk bisa bersaing dan terberdayakan nantikan dalam proyek besar membangun Indonesia dari Kalimantan Timur yang akan menjadi Ibu Kota.
“Harus segera bersiap siaga dalam membangun SDM Kaltim, sehingga pendidikan pemuda kaltim harus dikuatkan, Kaltim pasti bisa dan harus siap, ada anggarannya kok dan harus di maksimalkan, jokowi ke kaltim saja, infrastruktur kaltim langsung berbenah apalagi lagi jika alokasi anggaran pendidikan diperkuat pasti bisa,” papar Muis.
Michael Anggi berharap bantuan UMKM Kaltim harus diperkuat ditengah kondisi pandemi seperti ini.
“Kita berharap bu hetifah bisa memperjuangkan UMKM kaltim sekarang ini karena dengan kuatnya UMKM, maka kuat pula ekonomi Kaltim dan menjadi landasan untuk bisa komonikasi lebih panjang dan tidak memikirkan hal mendasar lagi,” tutur Anggi.
Terakhir, moderator Parhana Hana menutup diskusi dengan menyampaikan pentingnya kolaborasi dan mewakili forum pemuda Kaltim yang akan mengadakan secara rutin diskusi dan kolaborasi yang menarik untuk bersama membangun Kalimantan Timur.
(*/rls)