SUARAPANTAU.COM, MAKASSAR – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengirim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pelaksanaan tahun 2021.
Tim yang beranggotakan Muhammad Rafli, Nurpadhillah Junaid dan Nindah Nurul Mentari dan dibimbing langsung oleh Nur Fadhilah Umar,S.Pd, M.Pd.
Adapun tema yang diangkat yakni U-Shield: Aplikasi Self-Defense Remaja Berbasis Strategi Komunikasi Asertif Pencegah Cyberbullying.
Tema ini dinilai menarik karena dianggap sebagai perilaku menyimpang telah meluas dan telah berlangsung sampai sekarang.
Terkait hal itu, Nurpadhillah Junaid mengatakan bahwa fakta yang dikeluarkan oleh UNICEF tahun 2020 menunjukkan hampir semua remaja di Indonesia pernah mengalami perundungan.
Data lain, kata dia, Badan Siber dan Sandi RI menemukan bahwa dampak cyberbullying dapat bertahan dalam dan mempengaruhi seseorang seperti mempengaruhi mental, emosional hingga fisik.
“Penelitian United Nations Children’s Fun (UNICEF) pada tahun 2016, korban cyberbullying di Indonesia bahkan mencapai 41-50%,” kata Nurpadhillah Junaid.
Ia menilai cyberbullying berefek tidak hanya pada taraf menyakiti perasaan tapi juga pada kondisi psikologis dari remaja dapat menyebabkan gejala depresi, sedih, dan frustasi.
“Salah satu dampak yang dikhawatirkan dari cyberbullying adalah korban cenderung melakukan bunuh diri. Peningkatan jumlah kasus bunuh diri pada remaja berhubungan langsung dengan cyberbullying,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, dampak buruk cyberbullying perlu menjadi perhatian khusus dari berbagai pihak dalam mengatasi persoalan ini.
“Makanya dibutuhkan metode yang dapat membantu remaja dalam melindungi diri mereka sendiri (self-defense) ketika mengalami cyberbullying,” ungkapnya.
Menurutnya pengembangan aplikasi self-defense yang diberi nama “U-SHIELD”. Tujuannya untuk mengenali, memahami bagaimana bentuk self-defense yang berbasis komunikasi asertif sebagai metode mencegah, menghadapi, dan mengatasi cyberbullying.
“U-Shield dilengkapi fitur latihan yang aman, memotivasi dan preventif yang tepat digunakan guru atau orang tua untuk mendampingi anaknya,” pungkasnya.