SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) jalin kerjasama dengan perusahaan mitra Ventura PT Blackstone Kapital Indonesia untuk membangun ekosistem UMKM secara digital di Tanah Air.
Ketua Umum Kadin, Eddy Ganefo tampak didampingi Wakil Ketua Bada Usaha UMKM Kadin, Jusuf Al Kaffi saat penandatanganan kerjasama dengan pihak Blackstone Kapital Indonesia.
Jusuf menyebut kerjasama tersebut merupakan komitme Kadin dalam mendorong ekosistem bisnis UMKM di sektor digital.
“Kerjasama tersebut merupakan bagian dari komitmen kita semua (Kadin, red) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi terutama di sektor UMKM,” ungkapnya.
Founder dan Managing Partner Blackstone Capital, Aldi Sky Wungkana menyebut perusahaannya yakin kerja sama itu adalah langkah strategis awal yang sangat tepat.
Diharapakan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, koperasi, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas dapat terlibat secara aktif.
“Teknologi digital memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang. Perlu inovasi, modal dan kemampuan cara berpikir yang baru. Pendekatan kami melalui Ekosistem UMKM Digital 4.0 diharapkan dapat menjadi fondasi untuk memulihkan ekonomi”, ujar Aldi Sky Wungkana selaku founder dan Managing Partner Blackstone Capital dalam keterangannya, Sabtu (11/9).
“Tantangan pasti ada, tapi membangun ekosistem UMKM secara digital bukan perkara sulit, selama didukung oleh pemerintah, pihak swasta dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena, untuk mewujudkan hal ini, kami melakukan pendekatan dengan Kadin untuk akselerasi,” sambung dia.
Sementara Eddy Ganefo, Ketua Umum Kadin, mengatakan pihaknya akan berupaya sekuat tenaga untuk melibatkan semua pihak yang dapat mendorong program ini, termasuk pemerintah, perbankan, universitas dan organisasi terkait lainnya.
Peran ekonomi digital dalam meningkatkan UMKM pastinya akan memiliki dampak yang saling berkaitan juga pada perekonomian daerah.
Seperti diketahui, hasil riset menunjukkan bahwa ketersediaan SDM dan infrastruktur digital di daerah masih terbatas, sehingga cukup sulit jika ingin meningkatkan ekonomi melalui teknologi digital.
“Keterbatasan infrastruktur digital dan SDM dapat diatasi,” ujar Rinaldi Yulias, COO & Partner Blackstone Capital.
“Dengan mengalokasikan sebagian penyaluran Dana Desa untuk pendampingan masyarakat dalam peningkatan daya saing UMKM,” terangnya.
Kemudian, membuat ekosistem terpadu seperti Ekosistem UMKM Digital 4.0 yang digagas oleh Blackstone Capital sehingga tercipta akses pelaku UMKM desa kepada pasar. Terakhir, membangun infrastruktur digital di setiap desa. Kemampuan akses masyarakat terhadap internet harus ditingkatkan supaya dapat turut berpartisipasi dalam ekonomi digital.
Internet merupakan salah satu fasilitas yang akan dibangun oleh Blackstone Capital bersama para mitra usahanya. Untuk saat ini, akses internet tersebut rencananya akan dimulai dari Pulau Jawa, kemudian menggarap seluruh wilayah Indonesia untuk menyediakan internet murah bagi UMKM dan semua orang.
Dalam platform Ekosistem UMKM Digital ini, Blackstone Capital juga menghadirkan fitur Market Intelijen (MI), eTrading (eTrade) dan eLogistik (eLog) untuk ekspor yang mudah dipahami oleh para pelaku UMKM.
Fitur ini akan menunjukkan barang apa saja yang dibutuhkan oleh negara yang dituju secara detail, kemudian mereka dapat memproduksi barang dalam jumlah tersebut untuk melakukan penetrasi pasar di negara tujuan. Platform ini juga juga sangat efektif untuk pasar domestik, ditambah kami sudah menyiapkan logistik yang tersebar lebih dari 25 kota.
“Ekosistem Digital UMKM 4.0 ini memiliki fitur andalan, selain Market Intelijen (MI), Marketplace, eTrade, dan eLogistik, yaitu adanya fitur Pasar Modal UMKM (eDana) yang diyakini akan menjadi akselerator UMKM 4.0 di Indonesia”, ujar Aldi.
Dengan hadirnya Ekosistem UMKM Digital 4.0, penguasaan sumber daya informasi, dukungan market intelejen, marketplace, eTrading, eLogistik dan eDana ini, maka sejumlah persoalan yang selama ini menjadi persoalan bagi pelaku UMKM Indonesia seperti keterbatasan permodalan, teknologi dan pengiriman barang bisa teratasi.
(*/Asran)