SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Pusat Studi Australia atau Center for Australia Study (CFAS) Universitas Nasional Sukses menyelenggarakan Australia Update 2021 pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2021.
Kegiatan tersebut, mengangkat tema Penguatan Kemitraan Indonesia Australia Menghadapi Pandemi Global Covid-19: Selama dan Pasca Pemulihan Covid-19”.
Kegiatan berlansung secara offline di Ruang Aula Blok 1 Lt. 4 & Selasar Lt. 1 Universitas Nasional dan berlansung secara online via Zoom dan Youtube yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai Negara dan Profesi.
Australia Update 2021 adalah sebagai program tahunan Kedutaan Republik Indonesia untuk Australia yang kembali diadakan dengan suasan yang berbeda dari yang sebelumnya.
Pada tahun 2019 telah diselenggarakan Australia Update pertama di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan pada tahun 2020 telah diselenggarakan Australia Update kedua secara daring di Universitas Hassanudin.
Kemudian pada tahun 2021, Australia Update diadakan di Universitas Nasional. Dimana KBRI Canberra bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta dengan didukung Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek dengan menggandeng Center for Australian Studies (CFAS), sebagai pusat studi Australia di Universitas Nasional yang dipimpin oleh Harry Darmawan, S.Hum.,M.Si. selaku dosen pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional sebagai panitia pelaksana.
Kegiatan Australia Update 2021 dihadiri dan dibuka lansung secara virtual oleh Duta Besar RI untuk Australia & Vanuatu (H.E. Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo). Kemudian dihadiri pula oleh Duta besar Australia untuk Indonesia (H.E. Penny Williams PSM).
Keduanya hadir dan memberi sambutan secara virtual dengan menjelaskan pentingnya pelaksanaan Australia Update, manfaat, serta tujuan yang disasar dalam hubungan bilateral Australia-Indonesia dari sudut pandang Australia maupun Indonesia.
Selanjutnya Rektor Universitas Nasional, Dr. Drs. El Amri Bermawi Putra, M.A dalam sambutannya atas nama pimpinan Universitas Nasional, merasa bangga dan berterima kasih terutama kepada pihak Kedutaan Besar Indonesia di Canberra dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang telah mempercayakan Universitas Nasional untuk menjadi tuan rumah atau Host dalam kegiatan Australia Update tahun 2021 ini.
Dengan terpilihnya Universitas Nasional menjadi Host Australia Update 2021, Rektor Universitas Nasional percaya dan yakin bahwa acara ini akan mampu memberikan sumbangsih besar, tidak hanya bagi hubungan Australia-Indonesia dalam konteks kenegaraan, namun juga akan semakin meningkatkan kepercayaan dan kerjasama yang melibatkan publik, baik itu yang berasal dari Australia maupun Indonesia.
Australia Update 2021 bertema Penguatan Kemitraan Indonesia-Australia Menghadapi Pandemi Global Covid-19: Selama dan Pasca Pemulihan Covid-19, merupakan forum diskusi yang terdiri dari empat panel pembahasan, yaitu Panel Politik, Sosial-Budaya, Ekonomi, dan Diaspora.
Adapun pembicara pada masing-masing pembahasan diantaranya:
1. Sesi Politik, yang disampaikan oleh: pertama, Prof. Richard Chauvel (University of Melbourne) Memaparkan kondisi politik dalam negeri Australia pada masa Pandemi Covid 19 dan kaitannya dengan diplomasi Internasional Australia terutama terhadap Indonesia (dari sudut pandang Australia).
Kedua, Dr. Hendra Maujana Saragih, S.IP., M.Si (Universitas Nasional) Memaparkan kondisi politik dalam negeri Indonesia pada masa Pandemi Covid 19 dan kaitannya dengan diplomasi Internasional Indonesia terutama terhadap Australia (dari sudut pandang Indonesia). Ketiga, Prof. Evi Fitriani, Ph.D (Universitas Indonesia) Memaparkan potensi strategis hubungan Australia-Indonesia terutama pada era Pandemi Covid 19 dari sisi politik dan diplomasi. Menganalisa pemaparan yang dilakukan oleh Prof. Richard Chauvel dan Dr. Hendra Maujana Saragih, S,IP., M.Si.
2. Sesi Sosial-Budaya, yang disampaikan oleh: Pertama, Dr. Erna Ermawati Chotim, S.Sos., M.Si (Universitas Nasional) Pemaparan mengenai peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kesadaran sosial dan budaya antara masyarakat Australia dan Indonesia yang dapat dilakukan melalui kerjasama antara institusi yang rutin dan berkelanjutan. Kedua, Sharyn Grahan Davies Ph.D dari Monash University.
3. Sesi Ekonomi, yang disampaikan oleh: Pertama, Mr. Ronald Mizen (The Australian Financial Review/AFR) Analisis dan refleksi satu tahun pelaksanaan IA-CEPA bagi hubungan Australia-Indonesia (dari sudut pandang Australia). Kedua, Bapak Kumba Digdoweseiso, S.E., M.App. Ec., Ph.D (Universitas Nasional) Analisis dan refleksi satu tahun pelaksanaan IA-CEPA bagi hubungan Australia-Indonesia (dari sudut pandang Indonesia).
4. Sesi Diaspora, yang disampaikan oleh: Pertama, Prof. David Reeve (University of New South Wales) Pemaparan mengenai peran serta publik Australia dalam mengatasi Pandemi Covid 19 dan kaitannya dengan toleransi kepada masyarakat Indonesia (dari sudut pandang history, sosio-cultural).
Kedua, Bapak Ivan Tandyo (Pengusaha & Pemilik Navanti Holdings) Penjabaran pengalaman dalam merintis dan membangun bisnis serta jaringan di Australia terutama dalam bidang yang digeluti.
Ketiga, Ns. Tita Kuntaning Widya, S.Kep., RN, DCN, Cert IV TAE (Tenaga Kesehatan Profesional) Penjabaran pengalaman dalam merintis karir sebagai tenaga kesehatan dan motivasi publikasi bagi mahasiswa Indonesia yang ingin berkarir di Australia.
Keempat, Ibu Alicia Meinar Martino (Pengusaha Kuliner & Pemilik Restaurant Sendok Garpu) Penjabaran pengalaman dalam merintis dan membangun usaha kuliner nusantara di Australia terutama potensi dan tantangan yang dihadapi di era Pandemi Covid 19.
Kelima, Bapak Sulistyawan Wibisono (Pengacara dan Konsultan) Penjabaran pengalaman dalam merintis dan mengembangkan legal firm dan consultant di Australia serta potensi dan tantangan yang dialami.
Pelaksanaan Australia Update 2021 pun ditanggapi oleh Bapak Harry Darmawan selaku Kepala Pusat Studi Australia (CFAS) Universitas Nasional bahwa kegiatan ini diharapkan akan berkontribusi meningkatkan literasi pemangku kepentingan di Indonesia, terutama generasi muda untuk membaca peluang dan mengambil manfaat dari eratnya hubungan bilateral RI-Australia.
Selain itu, diharapkan pula kegiatan ini dapat memberikan peluang bagi perkembangan CFAS sebagai wadah kajian yang baru lahir untuk memperluas kerja sama, terutama di bidang riset dan pendidikan tinggi serta besar harapan pihak kedutaan memberikan evaluasi dan kesempatan untuk pelaksanaan Australia Update pada tahun-tahun mendatang.
(*)