SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia berharap perlunya sinergitas wujudkan Pemilu demokratis.
Hal tersebut, kata Doli bisa diwujudkan melalui tanggung jawab bersama untuk menjalankan sosialisasi dan pendidikan politik.
“Tanggung jawab bersama pendidikan politik penting untuk pemilu yang demokratis,” ujarnya, dalam webinar yang diadakan Perkumpulan Insan Cita dengan tema ‘Memilih Penyelenggara Pemilu yang Berkualitas dan Berintegritas’ baru-baru ini.
“Sekarang ini proses seleksi untuk pemilihan KPU dan Bawaslu RI untuk pemilu lima tahunan. Personil yang lama selesai 14 April kita harus mempersiapkan sebelum masa jabatan berakhir,” lanjutnya.
Dikatakannya, untuk Timsel sudah menyiapkan 14 nama KPU dan 10 nama Bawaslu nanti disampaikan ke Presiden lalu ke DPR dan diadakan fit and proper test seleksi awal Februari.
“Kita sudah memilih sistem politik demokrasi. Pemilihan demokratis yang terakhir kan Pemilu 2019. Pemilihan tersebut merupakan pemilihan melibatkan rakyat yang saya nilai menjadi pemilihan presiden demokratis. Karena berlaku sistem one man one vote beda dengan di USA karena electoral college,” tuturnya.
Ia menjelaskan jika sudah banyak juga negara yang berhasil menjalankan pemilihan umum yang demokratis.
“Tentu menjaga itu semua harus ada penyelenggara yaitu KPU dan Bawaslu. Negara yang bisa dijadikan referensi demokratis ya banyak negara dalam sistem politiknya yang menerapkan sistem demokrasi pemilihan salah satu contoh ada semisal USA juga beberapa negara Eropa,” tukasnya.
Ia mengungkapkan cara untuk mendongkrak tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu.
“Strategi mendongkrak partisipasi adalah tugas dari KPU untuk mensosialisasikan dan juga tanggung jawab mita semua, termasuk parpol dan kelompok sipil masyarakat,” urainya.
“Pemilihan ini adalah bagian dari apa yang kita akan kerjakan lima tahun ke depan. Prinsipnya semakin banyak rakyat yang ikut terlibat maka akan makin baik karena dinilai legitimate,” imbuhnya.
“Meminimalkan money politics solusi dengan pendidikan politik harus disampaikan orang yang memilih ini harus mengetahui bakal calon yang akan dipilih bukan lewat dibayar,” tukasnya.
“Harapan saya kita harus mempersiapkan diri dengan memilih orang-orang di KPU dan Bawaslu adalah orang-orang yang terbaik yang bisa menjalankan pemilu dengan demokratis,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Perkumpulan Insan Cita mengadakan webinar bertema “Memilih Penyelenggara Pemilu yang Berkualitas dan Berintegritas”.
Menghadirkan beberapa narasumber yakni Ahmad Dall Kurnia (Ketua Komisi II DPR RI), dan Bahtiar Baharuddin Sekretaris Pansel (panitia seleksi) calon anggota KPU dan Bawaslu, Syamsul Qomar (Sekretariat Jenderal Pelita) serta Moderator, Tri Anggraini (Anggota Dewan Pembina Perludem).
Acara digelar di Sudirman Park Unit Rukan Blok C. no. 35. Jalan KH Mas Mansyur Jakarta Pusat. (*)