Penulis: Anthon Andi Pangerang, Budayawan Sulawesi Selatan
Yang pergi hari ini
Tidak akan berpaling
Pada lambaian tangan di pantai
Mesti dia tahu
Deru angin adalah desah napas perawan
Lama tertahan
Dan pasir-pasir pantai
Adalah cerita abadi
Dia tinggalkan teluk yang damai
Sebening mata kekasih
Kala purnama masih di langit
Selembut senyummu selalu
Tapi dia harus pergi
Sebelum musim berlalu
Karena angin tidak selamanya
Adalah angin turutan
Dan nanti……
Kalau dia harus kalah
Dengan tubuh lumat
Dikoyak laut
Di pantai-pantai karang
Di bukit-bukit kapur
Di pulau-pulau tandus
Tanganmu tak usah melambai
Karena yang pergi hari ini
Tidak akan berpaling.(*)
Ditulis pada tahun 1980-an. Dikutip dari arsip pribadi Andi Saddakati.