SUARAPANTAU.COM – Beberapa orang mungkin bertanya dari mana penamaan kata hari Minggu pada penamaan hari di Indonesia.
Kata ‘Minggu’ diserap dari bahasa Portugis, Domingo (dari bahasa Latin dies Dominicus, yang berarti “dia do Senhor”, atau “hari Tuhan kita”.
Dalam serapannya, masyarakat Melayu yang lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu.
Baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai ‘Minggu’.
Hari Minggu menjadi hari libur tidak hanya ada di Indonesia. Sebagian besar negara-negara di dunia menerapkannya.
Hal Ini berawal dari bangsa Romawi Kuno yang ada di Italia. Keyakinan mereka menyatakan bahwa hari Minggu adalah hari yang baik untuk melakukan ibadah. sehingga mereka menghentikan segala macam aktivitas di hari itu.
Hingga akhirnya, tradisi ini memengaruhi Negara Kekuasaan Romawi. Mereka juga mempunyai kebiasaan untuk selalu menandai hari penting, seperti hari Minggu dengan warna merah.
Kebiasaan ini pun turut memengaruhi negara-negara kekuasaan Romawi Kuno seperti Prancis, Jerman, Inggris, bahkan Belanda.
Nah, saat Belanda menjajah dan menguasai Indonesia selama 350 tahun, kebiasaan ini juga ikut terbawa.
Hari Minggu ditetapkan sebagai hari liburnya para pekerja Indonesia. Hingga hari ini, tradisi tersebut pun masih terus dipertahankan.
Karena penduduk Indonesia sudah bekerja dan beraktivitas penuh selama enam hari, sehingga membutuhkan waktu beristirahat, yaitu hari Minggu.
Namun, sebagian kalangan masih populer menggunakan istilah Hari Ahad. Pada kehidupan pesantren, juga masih menerapkan hari libur pada Hari Jumat.
Karena pada hari tersebut, merupakan hari penuh keutamaan untuk memperbanyak ibadah sesuai dengan keyakinan Agama Islam.
Nah, sekarang bagaimana menurut anda?
(**)