SUARAPANTAU.COM, BOGOR – Sejumlah aktivis milenial dan entreprenur muda di bidang pangan dan pertanian turut bergabung di kepengurusan Dewan Pengurus Pusat Pemuda Tani Indonesia (DPP PTI).
Diketahui, Ketua Umum DPP PTI, Budisatrio Djiwandono melantik pengurus DPP PTI periode 2021-2026 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 11 Juni 2022.
Aktivis milenial asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Serena C Francis turut dilantik sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Pemuda Tani Indonesia Bidang Perdagangan.
Serena C Francis merupakan alumnus Hubungan Internasional, Universitas Indonesia (UI).
Baca juga: Hadiri Pelantikan Pemuda Tani Indonesia, Mentan SYL Ajak Sinergi Bangun Pertanian
Pelantikan DPP PTI Periode 2021-2026 turut dihadiri Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Ketua Umum DPN HKTI, Fadli Zon, Sekjen DPN HKTI, Ir. Sadar Subagyo, dan Ketua Dewan Penasehat DPP PTI, Fary Djemy Francis.
Selain itu, Anggota Komisi IV DPR, KRT. Darori Wonodipuro, Endro Hermono dan Endang S. Thohari.
Juga hadir, Anggota DPR RI, Romo HR. Muhammad Syafi’i, Mulyadi, Muhammad.Husni, Novita Wijayanti, Jefry Romdonny, Mulan Jameela dan Yessy Melania.
Serta sejumlah delegasi pengurus daerah dan cabang Pemuda Tani Indonesia seluruh Indonesia.
Pelantikan DPP Pemuda Tani Indonesia dirangkaikan dengan orasi pertanian dengan tema ‘Optimaslisasi Peran Pemuda Tani Dalam Regenerasi Petani’.
Baca juga: Pengurus DPP Pemuda Tani Indonesia Periode 2021-2026 Resmi Dilantik
Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung organisasi DPP PTI.
“Dukungan dan masukan semua pihak akan menjadi spirit bagi kami (pengurus) dalam menjalankan roda organisasi dan berkontribusi terhadap dunia pertanian,” jelas Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini.
Budisatrio Djiwandono menegaskan komitmen DPP PTI mendorong pembangunan pada sektor pertanian dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Ia menegaskan pembangunan pada sektor pertanian perlu mendapat perhatian khusus oleh semua elemen bangsa. Terutama generasi muda, karena merupakan sektor strategis negara.
“Berbicara soal pangan adalah hidup matinya suatu bangsa, bonus demografi saat ini, harus didukung dengan ketersediaan pangan yang memadai agar tidak jadi masalah yang krusial dikemudian hari,” jelasnya.
(Asran)