Alumni HMI Pasangkayu Sayangkan Demo Kader yang Menolak Aktivitas Tambang

Alumni HMI Pasangkayu Ahmad Ramadhan - SUARAPANTAU.COM/Dok.Pribadi

SUARAPANTAU.COM, PASANGKAYU – Sejumlah alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat menyayangkan demonstrasi penolakan aktivitas tambang yang dilakukan oleh kader.

Sebelumnya, sejumlah kader HMI menggelar unjuk rasa menolak aktivitas tambang di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.

Aksi demonstrasi dilakukan oleh HMI Cabang Mamuju Tengah di DPRD Kabupaten Pasangkayu.

Salah satu alumni HMI, Ahmad Ramadhan mengaku prihatin dengan sikap kader yang tidak bisa bersikap objektif.

Bacaan Lainnya

“Terkait aksi penolakan tambang yang telah dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mamuju Tengah di daerah Kabupaten Pasangkayu di Gedung DPRD Pasangkayu, kini melahirkan sebuah polemik ditengah masyarakat Pasangkayu,” ungkapnya.

Menurutnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa tidak hanya berbicara dari aspek Hukum.

Akan tetapi, mengabaikan aspek sosial dan ekonomi yang berdampak pada masyarakat.

Ia mengaku, aspek tersebut yang malah menghasilkan kerisauan di tengah masyarakat.

“Apakah ini yang disebut dengan keadilan sosial masyarakat dan apakah ini yang disebut dengan kesejahteraan umum. Datang, duduk, dengarkan dan rasakan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat yang notabenenya hanya menggantungkan nasib di tambang tersebut,” tegasnya.

Ahmad Ramadhan menambahkan banyak masyarakat yang menggantungkan nasib dari pendapatan dari aktivitas tambang.

“Ada perut yang harus diisi, ada angsuran yang harus di bayar, ada sekolah yang harus di biayai, ada rumah, masjid, sekolah jembatan dan berbagai infrastruktur lainnya yang harus di bangun. Jangan menjadi orang asing di negeri sendiri,” terangnya.

Lebih jauh, Ahmad Ramadhan menegaskan HMI didirikan oleh Lafran Pane atas dasar tujuan yang mulia.

HMI dikenal sebagai organisasi kemahasiswaan yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat diatas segalanya.

“Jangan merusak marwah HMI dan bahkan menjadi musuh ditengah masyarakat,” geramnya.

“Saya adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam, sekaligus putra daerah kabupaten Pasangkayu yang akan tetap berdiri kokoh diatas kepentingan rakyat. Bagi saya Suara rakyat adalah suara tuhan dan suara rakyat adalah suara kebenaran,” tutup Ahmad Ramadhan.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *