SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (PPs UNJ) gelar pengabdian masyarakat dengan tema “Digital Citizenship Untuk Meningkatkan Kesadaran Konstitusi Guru PPKN SMP Se-DKI Jakarta”, Kamis, 23 Juni 2022.’
Kegiatan ini, untuk menguatkan literasi digital guru sebagai garda depan pendidikan di sekolah.
Hadir sebagai narasumber, Prof. Japar dengan paparan “Membangun Kesadaran Berkonstitusi di Era Digital”.
Kedua, Ade Dwi Utami dengan paparan “Digital Citizenship Ditinjau dari Aspek Psikologis”.
Serta Asep Rudi Casmana dengan paparan “Etika dan Norma dalam Digital Citizenship”.
Kegiatan dipandu Hermanto sebagai moderator yang juga mahasiswa S3 Pendidikan Dasar Pascasarjana UNJ.
Prof Japar menyebut penguatan literasi digital tersebut mengemuka, penggunaan teknologi digital yang massif di masyarakat membuat setiap aspek menjadi terdigitalisasi.
“Kegiatan berkomunikasi, berkirim surat, berbelanja, bekerja bahkan belajar, secara gradual sudah beralih pada sistem online. Fenomena ini mengerucut pada istilah “Warga Digital” yang secara populer dikenal sebagai netizen,” ungkapnya.
Ditengah gempuran hoaks, warga digital diharapkan mampu memanfaatkan media digital sebaik mungkin, misalnya dengan menyebarkan informasi fakta yang berkualitas dan berguna.
Pendidikan kewarganegaraan dinilai sangat penting sebagai sarana yang kredibel dan strategis dalam menginternalisasi kesadaran berkonstitusi.
Sebab salah satu misinya adalah menjadi wahana pendidikan politik bagi siswa untuk memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai amanat konstitusi.
Lebih lanjut, kata Prof. Japar yang juga Ketua Pelaksana dan Guru Besar Teknologi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UNJ mengatakan, secara etika, peran warga digital yaitu menciptakan dunia digital yang bertanggung jawab dan senafas dengan konstitusi maupun undang-undang yang berlaku.
Dalam kesempatan sama, Direktur Pascasarjana UNJ mengatakan, Prof. Dedi Purwana menyebut isu ini penting karena menyentuh persoalan masyarakat di era digital.
“Pascasarjana tidak ingin menjadi menara gading yang tidak menyentuh persoalan masyarakat, tetapi ingin berkontribusi bagi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan,” ungkapnya saat membuka acara.
(*)