SUARAPANTAU.COM, BOJONEGORO – Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 9 Universitas Bojonegoro (UNIGORO) melakukan program pendampingan terhadap Industri kecil menengah (IKM).
IKM diyakini bisa menjadi penggerak ekonomi dari bawah yang bisa mensejahterakan sekitarnya.
Tentu, IKM juga harus mendapatkan pendampingan agar bisa memperluas pengetahuan dan menjalin berbagai kerjasama sehingga dapat memperbaiki kualitas, manajemen usaha, menjangkau pasar yang lebih luas dan dapat meningkatkan omset penjualannya.
Maka dari itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 9 Universitas Bojonegoro (UNIGORO), melakukan pendampingan pada Industri Kecil Menengah (IKM) Wahyu yang berada di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Singgih Bayu, selaku ketua kelompok 9 KKN-T Universitas Bojonegoro menjelaskan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), legalitas usaha, efisiensi produk, dan juga peningkatan digital marketing merupakan salah satu fokus dari pendampingan pada IKM Wahyu.
“Sehingga dalam rangka menjamin legalitas usaha serta meningkatkan omset IKM tersebut, kelompok 9 KKN-T mendaftarkan Ibu Paninten atas nama anaknya Fika Wahyu selaku pemilik IKM Wahyu pada dinas terkait, seperti dinas kesehatan & dinas perdagangan,” ujarnya, Selasa (2/08/2022) pekan lalu.
Lanjut mahasiswa semester 6 Fakultas Hukum, pendaftaran legalitas usaha yang meliputi NPWP dan NIB telah selesai pada Kamis (21/07/2022), secara online.
Sedangkan sertifikat Halal dan HAKI sedang dalam proses pengajuan, Selasa (2/08/2022) di Universitas Bojonegoro yang juga dibantu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Moh. Yusuf Dawud, S.P., M.Agr.
Sementara itu, Ibu Paninten pemilik IKM Wahyu, sangat bersyukur dengan hadirnya teman-teman KKN-T kelompok 9 Universitas Bojonegoro di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras. Karena telah membantu dalam memajukan usahanya mulai dari membantu produksi, inovasi produk, hingga ke pemasaran offline maupun online dalam sistem digital marketing.
“Saya sangat berterima kasih sudah dibantu dalam hal peningkatan kualitas produk dan kemasan yang lebih baik oleh temen-temen mahasiswa Universitas Bojonegoro,” ungkapnya.
Ia tidak menyangka IKM nya terpilih oleh Universitas Bojonegoro untuk mendapatkan pendampingan. Apalagi IKM Wahyu sebelumnya hanya memiliki beberapa produk dan varian rasa saja, yakni original, manis, dan balado. Namun, dengan adanya KKN-T kelompok 9 ini dapat memberikan inovasi rasa terbaru yakni pedas manis dan jagung manis.
“Semoga dengan adanya pendampingan ini, IKM Wahyu bisa berkembang dan terpasarkan secara nasional,” harapannya.
(rls)