SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Direktorat Sekolah Dasar (SD) mewakili Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemdikbudristek ) memberikan santunan kepada keluarga siswa yang menjadi korban kecelakaan truk maut di Bekasi. Jumat (2/9/2022) lalu.
Santunan diberikan oleh Direktur SD, Hasbi kepada keluarga korban kecelakaan di SD Negeri Kota Baru II dan III Bekasi, sebagai bentuk kepedulian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas bencana yang terjadi
“Bantuan dari Kemdikbudristek ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga bermanfaat,” ujar Hasbi dikutip dari Jurnas.
Dirinya mewakili Kemendikbudristek menyampaikan belasungkawa dan empati atas kecelakaan truk maut yang terjadi Rabu (31/8) lalu.
Diketahui, akibat kecelakaan itu, empat siswa meninggal dunia, dan 12 siswa menjalani perawatan di rumah sakit.
“Semoga anak-anak kita yang meninggal dalam musibah ini menjadi husnul khotimah, karena sesungguhnya mereka sedang menuntut ilmu, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah SWT dan semoga korban yang terluka segera diberikan kesembuhan,” ujar Hasbi.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa Kemendikbud telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar siswa dapat kembali belajar secara normal, dengan kondisi mental/psikologis yang siap belajar.
Hasbi juga menghimbau kepada kepala sekolah, guru, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah.
“Kalau bisa, pihak sekolah bisa mengatur waktu dan tempat penjemputan orang tua, sehingga aman untuk semua orang. Misalnya dengan menyediakan tempat penjemputan di dalam pagar sekolah,” desak Hasbi.
Selain itu, lanjut Hasbi, evaluasi jajanan sehat di sekolah juga perlu dilakukan.
Menurutnya, pihak sekolah dapat bekerja sama dengan para pedagang yang biasa berjualan di sekitar sekolah serta membangun kantin dan jajanan sehat untuk mengontrol kandungan gizi seimbang yang dikonsumsi anak-anak.
“Kalau pedagang diberi pelatihan dan diajak kerjasama, bisa berjualan di lingkungan sekolah, jadi dari segi tempat juga aman untuk anak kita karena tidak dipinggir jalan,” jelas Hasbi.
(*)