SUARAPANTAU.COM, JAKARTA – Perkembangan teknologi di era digitital mendorong Dewan Pengurus Pusat Pemuda Tani Indonesia (DPP PTI) menangkap peluang dengan meluncurkan aplikasi.
Hal ini, disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Pemuda Tani Indonesia, Suroyo, dalam keterangan pers yang diterima suarapantau.com, Kamis 15 September 2022.
Suroyo menyampaikan aplikasi pertanian sangat dibutuhkan karena perubahan iklim mempunyai pengaruh signifikan pada budidaya tanaman.
“Proses budidaya tanaman mempunyai ketergantungan yang kuat terhadap unsur iklim terutama curah hujan dan temperatur. Selain itu, kurang tepatnya dalam pemberian pupuk dan pengairan juga dapat menurunkan produktivitas, oleh sebab itu dibutuhkan teknologi yang dapat membantu petani dalam usaha taninya,” terang Suroyo.
Soroyo menambahkan bahwa hal tersebut sesuai arahan Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono yakni perlu transformasi teknologi dalam pertanian Indonesia.
“Pemuda Tani Indonesia sebagai organisasi yang fokus pada regenerasi petani, kami akan meluncur aplikasi yang dapat mempermudah para kader dalam berusaha” tambahnya.
“Tahap awal Pemuda Tani Indonesia akan membuat lahan percontohan berbasis teknologi yang akan menjadi etalase dan pusat pelatihan sehingga para kader bisa belajar dan bisa mengembangkan didaerahnya masing – masing, serta ke depannya bisa menjadi tempat belajar anak-anak muda yang ingin belajar pertanian, termasuk teknologi yang ada dipertanian,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar DPP Pemuda Tani Indonesia, Bayu Dwi Apri Nugroho menyampaikan pentingnya digitalisasi pertanian.
“Pemuda Tani Indonesia harus memiliki teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas, sebuah teknologi yang membantu petani dari mulai tanam hingga pemasaran. Ini juga bisa menjadi solusi pertanian kedepan termasuk menarik minat generasi muda terjun ke dunai pertanian” ujarnya.
Agendanya Pemuda Tani Indonesia akan meluncurkan aplikasi yang dapat mengetahui kondisi cuaca antara lain curah hujan, suhu, kelembaban, kecepatan dan arah angin.
Selain itu, kondisi tanah yang meliputi pH, suhu, kelembaban, lengas tanah, unsur hara dan kandungan NPK serta dapat memberikan rekomendasi waktu pemupukan, penyiraman, pemberian pestisida.
Aplikasi ini, nantinya akan terkoneksi dengan handphone yang juga menyediakan fitur identifikasi hama penyakit tanaman.
Fitur lainnya, juga ada edukasi dan forum komunikasi diantara petani serta konsultasi online dengan ahli pertanian yang expert dari mulai proses tanam sampai proses penjualan hasil tani.
(Asran)