Cegah Diskriminasi, Finalis Duta HIV AIDS DIY Gelar Sosialisasi

Citizen Reporter: Tsaqif Al Adzin Imanulloh, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

SUARAPANTAU.COM – Seiring bertambahnya tahun, isu HIV & AIDS perlu mendapatkan perhatian lebih. Selain karena penyintas HIV & AIDS di DIY yang relatif banyak, masyarakat juga belum memahami mengenai isu tersebut.

Hal itu yang membawa Finalis Duta HIV & AIDS DIY 2022 menggaungkan advokasi tentang HIV & AIDS, salah satunya Tsaqif Al Adzin.

Advokasi dilakukan dengan sosialisasi yang digelar di SMA PIRI 1 Yogyakarta, Jumat 16 September 2022.

Bacaan Lainnya

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Glentar Ardian Putra mengungkapkan peserta didik saat ini perlu diberi pemahaman mengenai HIV & AIDS agar tidak salah langkah dan pergaulan.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga kondisi HIV & AIDS di DIY kian membaik ,” tutur Glen dalam sambutannya.

Dalam sosialisasinya, Tsaqif memaparkan pemahaman dasar mengenai HIV & AIDS. Menurutnya, melalui edukasi seperti ini akan mencegah penyebaran HIV & AIDS.

Informasi Seputar HIV & AIDS, kata Tsaqif, masih jarang disampaikan kepada siswa-siswi sekolah.

“Semoga siswa SMA PIRI 1 Yogyakarta akan semakin aware dengan hal seperti ini,” ujarnya

Dengan menyampaikan materi dasar HIV & AIDS, Tsaqif berharap mampu mengurangi adanya diskriminasi dan stigmatisasi kepada ODHA (Orang Dengan HIV & AIDS).

Adanya Diskriminasi dan Stigmatisasi akan membuat orang-orang tidak mau melakukan tes darah, tidak mau mencari pertolongan kesehatan, bahkan ODHA akan kehilangan semangat dalam bertahan.

Tsaqif menuturkan, kondisi tersebut akan membuat penularan HIV & AIDS semakin meningkat karena orang tidak tahu dan tidak mau tahu akan status HIV-nya.

“Takutnya, nanti makin banyak ODHA yang tidak mendapatkan perawatan, pengobatan, dan dukungan dengan semestinya.”

Perlu diketahui, kegiatan ini merupakan rangkaian dari perhelatan Pemilihan Duta HIV & AIDS (PDHA) DIY 2022.

Ali Dani selaku Ketua Panitia PDHA DIY 2022 meyakini, advokasi yang ditujukan kepada remaja di DIY akan membuat informasi lebih mudah tersampaikan.

Sebab, menurutnya, remaja merupakan usia yang rentan terkena HIV & AIDS.

Ali berharap, Finalis Duta HIV & AIDS DIY 2022 terus semangat dan tidak pernah lelah menjadi agen perubahan. “Kita harus bisa memutus mata rantai penyebaran HIV di masyarakat, terlebih remaja,” pungkasnya.(**)

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi Suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027

Pasang IklanCalon Bupati Luwu 2024

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *