SUARAPANTAU.COM – Kekhawatiran tingginya laju pembukaan lahan dan polusi udara Indonesia harus diantisipasi dengan melakukan aksi penghijauan.
Aksi penghijauan bisa memprioritaskan pada lahan-lahan kritis, dengan melakukan gerakan penanaman aren.
Menurut Christa Siahaan, Pimpinan Callistha Foundation, pemerintah perlu mendorong adanya gerakan penanaman aren.
Pasalnya tanaman palma tersebut bernilai ekonomi, dan dapat ditanam di lahan kritis. Saat ini aren bisa memberikan pendapatan Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta per hari.
“Aren merupakan tanaman yang menyerap sinar matahari lebih efisien dari tanaman lain. Tidak perlu dirawat dan dapat ditanam di daerah aliran sungai, di lahan kritis,” jelas Christa.
Ia menambahkan, pohon aren juga bisa disadap setiap hari untuk diolah menjadi gula, dan berbagai produk makanan dan minuman lainnya.
“Begitu panen akan bisa disadap setiap hari yang hasilnya bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti gula semut, sirup dan lainnya”, jelas Christa.
Christa Siahaan menegaskan Indonesia perlu melakukan penanaman puluhan juta setiap tahunnya di lahan-lahan kritis dan tidak produktif.
Perusahaan swasta, kata Christa Siahaan, dapat didorong untuk melakukan konservasi daerah aliran sungai dengan menanam aren.
Sementara Callistha Foundation, yayasan yang fokus pada pembinaan anak-anak usia muda, dan konservasi lingkungan berbasis komunitas.
“Mencanangkan gerakan tanam aren dan menargetkan akan menanam 1 juta batang dalam beberapa tahun ke depan. Diharapkan melalui gerakan ini bisa berkontribusi pada konservasi lingkungan dan peningkatan pendaptan masyarakat,” harapnya.
(Fandi Ahmad)