Kenaikan jumlah pelanggan itu tak lain disebabkan oleh keberhasilan program integrasi transportasi yang digagas oleh Anies Baswedan.
Moda Transportasi Massal Transjakarta atau seringkali disebut Busway merupakan sarana transportasi kebanggaan warga Jakarta. Buktinya, sistem yang pertama kali beroperasi pada era Bang Yos pada tahun 2004 itu telah digunakan oleh 1 juta pelanggan per harinya pada awal 2020 silam.
Dari jumlah pelanggan saja sudah menunjukkan kenaikan signifikan. Jika di akhir 2017, pelanggan rata-rata harian berkisar di angka 350 ribu, maka kenaikan menjadi 1 juta itu menunjukkan bahwa publik makin mencintai pelayanan yang disediakan oleh Transjakarta.
Memang betul penumpang sempat turun pada awal pandemi Covid19. Namun di akhir Anies menjabat, jumlah pelanggan sudah naik lagi mencapai 806.158 jiwa (detik.com; 21 Oktober 2022 pukul 09:55).
Kenaikan jumlah pelanggan itu tak lain disebabkan oleh keberhasilan program integrasi transportasi yang digagas oleh Anies Baswedan.
Dengan integrasi, sarana Transjakarta yang dahulunya terdiri dari bus-bus berukuran besar yang hanya melayani rute-rute elit di jalan protokol ibukota, namun sekarang sudah tersambung dengan sarana bus kecil, atau yang dahulu disebut angkot yang sanggup menjangkau jalan-jalan pelosok semisal di Cilincing, Rorotan, Cilangkap maupun wilayah perbatasan lainnya.
Namun jangan salah, angkot-angkot yang tergabung dalam program Mikrotrans Jak Lingko ini adalah angkot-angkot yang terpilih melalui proses seleksi yang ketat oleh manajemen Transjakarta, sehingga memiliki standar pelayanan yang baik.