“Menurut saya, singkong akan menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia sendiri pun telah memproduksi singkong sebagai substitusi dari gandum untuk kebutuhan bahan baku roti, pasta, hingga mi instan,” urai Prabowo dalam pidato di Global Food Security Forum di Bali.
Penulis: Frank Wawolangi
PADA forum keamanan pangan dunia negara-negara G20 pada tanggal 13 November 2022 kemarin, Pak Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan untuk berpidato mengenai ketahanan pangan.
Dihadapan peserta forum yang berasal dari mancanegara, Menhan Prabowo Subianto menjelaskan tantangan apa yang sedang dihadapi dunia saat ini. Terdapat 3 krisis yang sedang dihadapi dunia sekarang, yaitu krisis pangan, krisis energi dan krisis air bersih.
Ketiga krisis tersebut muncul diakibatkan terjadinya perubahan iklim global dan dinamika politik internasional yang meningkat dewasa ini.
Baca juga: Hadiri B20 di Bali, DPP BMI Dorong Produk UMKM Mendunia
Prabowo mengingatkan kepada seluruh pemimpin dunia untuk mengedepankan kerja sama untuk menyelesaikan krisis global. Apabila tidak, seluruh penduduk dunia terancam kelaparan.
Indonesia sebagai salah satu negara yang subur, dengan sinar matahari yang menyinari sepanjang tahun. Dikelilingi oleh lautan air hangat yang luas dan ditopang oleh gunung berapi yang menyuburkan lahan, memiliki keunggulan alam yang patut disyukuri.
Oleh karena itu, Indonesia harus menjadi solusi bagi krisis yang dihadapi dunia saat ini. Dan tentunya, pemimpin yang visioner harus mampu mengambil peluang dalam kendala ini untuk menjadikan negara Indonesia terdepan atau pioneer dari kondisi yang ada.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Jelang KTT G20 di Bali Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja
Oleh karena itu, Prabowo memperkenalkan tanaman singkong untuk mengatasi krisis yang ada. Memang bukan hanya singkong saja yang pertama disebutkan, Prabowo juga menyebutan beras, gandum dan jagung.
Namun Prabowo mengakui bahwa singkong adalah ide favoritnya bersama dengan Bill Gates. Filantrofis dunia tersebut telah menginvestasikan US$50 juta untuk penelitian mengenai singkong, yang diharapkan dapat menggantikan jagung dan gandum.
Indonesia saat ini telah berhasil memproduksi olahan singkong sebagai substitusi dari gandum. Olahan singkong dinilai dapat digunakan oleh berbagai negara untuk mengatasi kelaparan.