“Komunikasi politik bukan caci maki, sikut menyikut dan saling mengumbar keburukan,” jelasnya.
Anies dan Gibran menyiratkan sebuah pesan penting bagaimana berpolitik di negara demokrasi dengan benar.
Pertemuan keduanya menjadi kuliah umum gratis untuk publik dan menjadi nasehat bagi kelompok yang senang dengan politik negatif.
Baca juga: Gubernur Anies Baswedan: Jakarta Kota Global Semua Sarana Standar Internasional
Pertemuan ini menjadi kekuatan yang menguatkan sikap dan tingkah kelompok yang menginginkan kehidupan demokrasi yang betul-betul sehat dan mengubur dalam-dalam bagi mereka yang senang menggunakan politik sebagai alat adu domba.
“Anies dan Gibran berhasil melakukan pendidikan politik yang sejuk dan kelak akan dicontoh oleh siapa saja yang hendak menjadi pemimpin,” tutur Andi Batara.
Baca juga: Pasca Deklarasikan Anies Sentimen Negatif Nasdem Meningkat
Selain itu, Pertemuan keduanya menjadi momentum menghubungkan pikiran dan gagasan politik yang dibawa oleh Anies Baswedan menuju panggung pilpres.
(rls)