Tidak sedikit orang (alami delusi cinta) yang sedang menjalani fase-fase percintaan dalam hidup, akan tetapi hubungan yang diharap tidaklah sesuai dengan ekspektasi.
Dari beberapa masalah yang kompleks (dilansir dari unggahan 8 trek) di dalamnya seperti sebuah komitmen dan janji yang diingini terhadap seseorang malah terbentur dan lari, akibat dipengaruhi oleh sebuah kondisi dan keadaannya sendiri.
“Happy Ending” diluapkan sebagai temuan cerita sekaligus lagu penutup di Album ini, dimana peristiwa-peristiwa romance yang dialami sebelumnya akan dijadikan pelajaran untuk dikembalikan kepada dirinya atau ‘merelakan’.
Baca Juga: Apresiasi Festival Musik Java Jazz, Sandiaga: Masa Depan Indonesia Lebih Baik
Pelajaran tersebut tidak diaplikasikan ke orang (pasangan) sebelumnya, akan tetapi orang baru yang akan datang pada dirinya nanti. [Rehat kisah perjalanan pelajaran].
Adapun temuan dari riset yang dilakukan, bahwa keyakinan harus sejalan dengan akal, pikiran dan perbuatan, bukan malah bertentangan dengan akal (Delusi), yang mana akan membuat depresi hingga hal-hal yang membuat dirinya merugi dalam menjalani hidup yang seharusnya terus berkelanjutan.
Baca Juga: Tekad Aurel Oktavia Naikkan Pamor Dangdut Berbahasa Jawa
Pada akhirnya rekan-rekan Fiore merangkum kejadian-kejadian tersebut lalu dituangkan ke dalam lirikal dan musikal. Alhasil membawa aransemen “Tell A Story” terdengar menjadi lebih gahar seakan memiliki emosi tersendiri.
Menyinggung soal visual, artwork album ini dikerjakan oleh rekan-rekan Mduabelasstudio, Jombang seperti Adam Ashari, Afandi Bakir serta diperbantukan oleh Jonathan Abda dan Tomy Dimas.