SUARAPANTAU.COM – Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) Kota Parepare melirik pembangunan rumah impian di Kota Parepare hingga saat ini belum terselesaikan.
Usai rapat Paripurna digedung DPRD Parepare, dua anggota DPRD dari komisi berbeda pun angkat bicara. Menyorot tajam, karena baru penandatanganan kontrak pekerjaan pada 6 Desember 2022.
Kamaluddin Kadir saat melakukan kroscek di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LPSE) pada 12 Desember 2022, masih ada proyek tayang. Makanya ia mempertanyakan, sistem pekerjaannya yang tinggal setengah bulan lagi masih melakukan tender.
Baca Juga: Dinas Perhubungan Parepare Dengan Sigap Perbaiki Lampu Traffic Light
“Padahal kita sudah ingatkan, sebisa mungkin ini dipercepat seperti amanah Perpres. Contoh Makassar untuk proyek 2023, dia sudah tayang untuk pelaksanaan Januari. Sehingga memungkinkan nanti pekerjaan itu bisa dilaksanakan 90 hari, paling lama tiga bulan. Sehingga tidak ada proyek berhalangan, akibat cuaca atau kendala-kendala yang lain,” jelasnya.
Namun di Parepare, ia menduga disengaja untuk memperlambat kegiatan-kegiatan pekerjaan. Sehingga pada akhirnya, Desember baru ditender. “Itulah tadi, muncul namanya proyek Sangkuriang,”Tandasnya Kamaluddin Kadir.
Baca Juga: Taufan Pawe Kukuhkan Erna Rasyid Taufan Sebagai Bunda Literasi Parepare
Sementara Plt Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Parepare, Abdul Latief menyampaikan bahwa progres rumah impian hingga saat ini kurang lebih 40% dan untuk bedah rumah 60%.
“Ditender itu tanggal kontraknya 6 Desember tetapi situasi alam tidak mendukung,banyak variabel variabel yang mempengaruhi itu sehingga kami memberikan perpanjangan 50 Hari untuk menyelesaikan pekerjaan itu”,Kata Abd Latief.
“Yang saya pentingkan ini saya tidak memburu waktu tetapi memburu kualitas,saya terus memantau karna saya tidak mau ini gagal”, lanjutnya
(MD)