Penerapan Kurikulum Merdeka Berkontribusi Pada  Learning Recovery

Media Briefing bertajuk Build Back Better, Pemulihan Pembelajaran Paska Pandemi-19

SUARAPANTAU.COM – Karakteristik Kurikulum Merdeka yaitu asesmen diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan penyederhanaan kurikukum berkontribusi positif dalam proses pemulihan pembelajaran (learning recovery) di Indonesia.

Kesimpulan ini diambil setelah dua pengukuran berbeda yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menemukan indikasi terjadinya learning recovery.

Temuan ini dipaparkan dalam kegiatan Media Briefing bertajuk Build Back Better, Pemulihan Pembelajaran Paska Pandemi-19.

Hadir sebagai narasumber, Bupati Bulungan, Syarwani, Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, dan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo.

Media Briefing berlangsung di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.

Syarwani mengatakan penggunaan karakteristik Kurikulum Merdeka telah membantu Bulungan menahan laju hilangnya pembelajaran (learning loss).

Kesimpulan itu diambil setelah mengukur kemampuan membaca 16.757 murid SD di Bulungan pada tahun 2022.

Hasil pengukuran tahun 2022, menunjukkan terjadinya learning loss, namun hasil 2022 masih di atas hasil pengukuran tahun 2017. Pemkab Bulungan sendiri sudah rutin melakukan pengukuran kemampuan membaca.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi suarapantau.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuarapantau@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027