SUARAPANTAU.COM – Radikalisme dan Intoleransi menjadi topik pembahasan yang sering dibicarakan dan muncul sebagai akibat dari pemahaman keagamaan yang sempit. Paham Radikal yang berlawanan dengan Pancasila marak terjadi di Indonesia, termasuk di lingkungan Pendidikan.
Paham Radikal dapat mengancam eksistensi kebangsaan dan menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat, sedangkan intoleransi dapat mencederai hak setiap orang beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Menurut Karnawati (2019), sikap Moderat ini bukan lah suatu sikap yang mengajak seseorang mengikuti agama atau keyakinannya atau mengajak seseorang untuk mengikuti agamanya.
Baca Juga: Makna Tradisi Sedekah Bumi di Waduk Cacaban Kabupaten Tegal
Akan tetapi, sikap moderat di sini yaitu sikap saling menghargai agama lain tanpa mengajak kompromi untuk melaksanakan amalan ibadahnya, dengan kata lain moderat yaitu mengedepankan sikap toleransi.
Selanjutnya, Asir (2014) mengatakan bahwa agama merupakan suatu ajaran yang bermula dari Tuhan atau buah pikiran manusia yang ada dalam suatu kitab yang turun temurun. Kemudian dilanjutkan oleh penerusnya yang di gunakan sebagai petunjuk atau pedoman dalam kehidupan agar kehidupannya bahagia dan selamat di dunia dan di akhirat.
Jadi, moderasi beragama adalah cara kita memandang agama secara seimbang yaitu mempelajari ajaran agama, kemudian memahami ilmu dari ajaran yang telah diterima atau mengamalkan serta menjalankan ajaran agama dengan cara tidak berlebihan atau dengan pun kekeras.
Definisi lain dari moderasi beragama merupakan sikap jalan tengah atau paham keagamaan yang berimbang yang berada ditengah-tengah tidak condong ke kanan (fundamentalis) atau ke kiri (liberalis) (Faizin et al., n.d.) .
Salah satu nilai moderasi beragama yaitu tawassuth (mengambil jalan tengah), penerapannya dengan memposisikan diri dalam kehidupan bermasyarakat dengan senantiasa memegang teguh prinsip persaudaraan (ukhuwah) dan toleransi (tasamuh). Hidup berdampingan dengan sesama umat Islam maupun warga negara yang memeluk agama lain.
1 Komentar